Dalam ajaran Islam, hubungan antara ilmu dan amal sangatlah erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Ilmu dan amal saling melengkapi dalam meraih keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat. Ilmu dianggap sebagai pondasi, sedangkan amal adalah pengejawantahan dari ilmu tersebut. Di sini kita akan membahas lebih detail tentang hubungan antara ilmu dan amal dalam Islam, dan mengapa ilmu yang benar sangat penting sebelum amal.
Ilmu dalam Islam
Ilmu dalam Islam bukan hanya sekadar mengetahui, tetapi juga mencakup pemahaman dan pengamalan. Ilmu adalah cahaya yang memandu kita dalam gelap, dan merupakan fondasi untuk setiap tindakan atau amal. Itu sebabnya, Nabi Muhammad SAW pun berpesan, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Dalam Islam, ilmu yang dicari hendaklah ilmu yang benar dan bermanfaat, tidak hanya sekedar ilmu yang tidak jelas sumber dan kebenarannya.
Amal dalam Islam
Amal adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan berdasarkan ajaran dan petunjuk Islam. Amal tidak hanya terbatas pada ibadah-ibadah ritual seperti sholat, puasa, zakat atau haji, tetapi juga mencakup amal-amal sosial seperti membantu orang lain, berbuat baik kepada sesama, dan lain-lain. Menurut ajaran Islam, amal harus didasari oleh ilmu yang benar, bukan hanya niat baik.
Hubungan Antara Ilmu dan Amal dalam Islam
Dalam Islam, ilmu dan amal adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan. Sebagaimana diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, Allah akan memahamkannya dalam agama.” Pemahaman dalam agama, dalam konteks ini, mencakup ilmu dan amal.
Setiap amal yang dilakukan harus berdasar pada ilmu yang benar. Tanpa ilmu, amal yang dilakukan bisa jadi tidak sesuai dengan syariat Islam, meski niatnya baik. Sebaliknya, memiliki ilmu yang benar namun tidak diamalkan juga tidak akan memberikan manfaat. Oleh karena itu, ilmu dan amal harus berjalan beriringan.
Pentingnya Ilmu yang Benar Sebelum Amal
Mengapa ilmu yang benar sangat penting sebelum amal? Alasan utamanya adalah bahwa tanpa ilmu yang benar, seseorang bisa saja terjebak dalam perbuatan yang salah atau bid’ah, meski niatnya baik. Ilmu yang benar akan membimbing seseorang untuk bertindak sesuai dengan ajaran dan hukum-hukum Islam, sehingga amalnya akan diterima oleh Allah SWT.
Begitupun sebaliknya, memiliki ilmu yang melimpah namun tidak diikuti dengan amal yang baik, maka ilmunya hanya akan menjadi saksi atas kelalaian kita. Seperti dalam Hadits dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang dipanjangkan umurnya lalu tidak memperbaiki amalnya, maka panjang umurnya tidaklah menambahnya kecuali keburukan.”
Jadi, jawabannya apa? Hubungan antara ilmu dan amal dalam Islam adalah dua elemen yang bersifat komplementer, di mana ilmu membimbing amal dan amal merujuk pada ilmu. Ilmu yang benar sangat penting dimiliki sebelum beramal, untuk memastikan bahwa setiap amal yang dilakukan adalah amal yang sesuai dan diterima dalam syariat Islam. Kedua unsur ini harus seimbang dalam hidup seorang muslim; memiliki ilmu yang benar dan mengamalkannya dengan baik.