Ilmu

Apa yang Dimaksud dengan Open List System dan Close List System?

×

Apa yang Dimaksud dengan Open List System dan Close List System?

Sebarkan artikel ini

Sistem pemilihan umum merupakan bagian penting dari proses demokrasi. Sistem ini memastikan bahwa setiap suara memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan hasil pemilihan. Dua sistem pemilihan umum yang sering digunakan adalah open list system dan close list system. Kedua sistem ini mempunyai ciri dan karakteristik sendiri-sendiri yang unik.

Open List System

Open list system atau sistem daftar terbuka adalah suatu sistem pemilihan dimana pemilih mempunyai kebebasan penuh untuk memilih kandidat tertentu dari dalam daftar partai politik. Dalam sistem ini, pemilih tidak hanya memilih partai, melainkan juga calon tertentu dari partai tersebut. Susunan kekuasaan atau peringkat dalam partai tidak menentukan siapa yang akan mendapatkan kursi jika partai tersebut menang dalam pemilu. Sebaliknya, kursi didistribusikan berdasarkan jumlah suara individu yang diperoleh setiap kandidat.

Close List System

Berbeda dengan open list system, close list system atau sistem daftar tertutup merupakan sistem pemilu di mana pemilih tidak dapat memilih kandidat individu dalam partai politik. Pemilih hanya dapat memilih partai politik secara keseluruhan. Urutan calon dalam partai sudah ditentukan oleh partai itu sendiri dan jika partai tersebut memenangkan pemilihan, maka kursi dibagi berdasarkan urutan tersebut.

Pada dasarnya, open list system memberikan lebih banyak kebebasan dan kontrol kepada pemilih, karena mereka bisa memilih kandidat tertentu. Sebaliknya, dalam close list system, keputusan lebih banyak berada di tangan partai politik.

Sebagai penutup, keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri. Open list system menguntungkan bagi pemilih yang ingin berkontribusi lebih secara langsung dalam proses demokrasi. Sementara itu, close list system bisa lebih menguntungkan partai politik dalam mempertahankan loyalitas dan konsistensi para kandidatnya.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya tergantung pada perspektif dan prioritas individu atau negara dalam melihat apa yang lebih penting, apakah kebebasan penuh pemilih dalam memilih kandidat (open list system) atau pengendalian partai terhadap kandidatnya (close list system).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *