Diskusi

Apa Yang Dimaksud Pelayaran Hongi dan Mengapa Sultan Menentang Pelayaran Hongi?

×

Apa Yang Dimaksud Pelayaran Hongi dan Mengapa Sultan Menentang Pelayaran Hongi?

Sebarkan artikel ini

Sejarah mencatat bahwa budaya dan tradisi yang beraneka ragam menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu bangsa. Salah satu tradisi yang unik dalam sejarah adalah Pelayaran Hongi. Tradisi ini dianggap sebagai bagian dari sejarah Indonesia yang cukup signifikan, khususnya dalam hubungannya dengan pemerintahan kerajaan di masa lalu.

Apa itu Pelayaran Hongi?

Pelayaran Hongi adalah ekspedisi atau perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang dari suku asli Maluku, khususnya bagi mereka yang berada dalam naungan Kesultanan Ternate dan Tidore. Perjalanan ini memiliki tujuan khusus untuk memantau dan mengawasi area penguasaan mereka terhadap produksi rempah-rempah, terutama pala dan cengkeh. Dalam perjalanan ini, orang-orang Maluku berlayar menggunakan perahu-perahu kecil mereka yang disebut dengan ‘hongi’.

Tujuan lain dari Pelayaran Hongi adalah untuk membakar pohon-pohon rempah di daerah yang bukan wilayah kekuasaannya, untuk mempertahankan monopolinya di dunia perdagangan rempah-rempah. Monopoli ini menjadi penting karena pada masa itu perdagangan rempah-rempah memiliki nilai strategis dalam perekonomian dan politik global.

Mengapa Sultan Menentang Pelayaran Hongi?

Meski memiliki tujuan untuk menjaga kejayaan kerajaan dalam perdagangan rempah-rempah, tidak semua pihak setuju dengan metode Pelayaran Hongi. Salah satunya adalah Sultan, dia menentang Pelayaran Hongi karena beberapa alasan.

Pertama, praktek pembakaran pohon rempah-rempah yang diamankan oleh Pelayaran Hongi seringkali mengakibatkan konflik dengan rakyat jelata. Pasalnya, pohon rempah-rempah tersebut juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.

Kedua, Sultan menilai bahwa metode tersebut tidak efisien dan merugikan. Dengan membiarkan pohon rempah-rempah tumbuh dan berkembang, Sultan meyakini bahwa kerajaan akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak daripada hanya mengandalkan pohon rempah-rempah dalam area kekuasaannya saja.

Ketiga, sikap monopoli yang dilakukan melalui Pelayaran Hongi semakin memperparah hubungan dengan negara-negara lain, khususnya mereka yang ingin memasuki pasar rempah-rempah. Hal ini bisa membahayakan stabilitas dan keamanan kerajaan.

Jadi, jawabannya apa? Pelayaran Hongi adalah sebuah tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Maluku untuk mempertahankan monopoli rempah-rempah. Meski demikian, Sultan menentang praktek ini karena dianggap menyebabkan konflik, tidak efisien, dan merusak hubungan kerajaan dengan negara-negara lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *