Sosial

Apa yang Mendasari Peningkatan Laju Inflasi di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin?

×

Apa yang Mendasari Peningkatan Laju Inflasi di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin?

Sebarkan artikel ini

Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang memiliki dampak besar terhadap kondisi ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Inflasi terjadi ketika harga-harga barang dan jasa secara umum naik secara berkelanjutan dalam suatu periode waktu tertentu. Pada masa demokrasi terpimpin di Indonesia, tercatat adanya peningkatan laju inflasi yang signifikan. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa faktor yang mendasari peningkatan tersebut.

Kebijakan moneter dan fiskal yang longgar

Salah satu faktor utama yang mendasari peningkatan laju inflasi adalah kebijakan moneter dan fiskal yang longgar. Pada masa demokrasi terpimpin, pemerintah berusaha untuk memperkuat perekonomian Indonesia dengan cara memperbanyak kebijakan stimulus dan insentif, baik dalam skala mikro maupun makro. Kebijakan ini berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun efek samping yang tidak diinginkan adalah peningkatan inflasi.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Penguatan atau pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga menjadi salah satu pendorong inflasi. Pada masa demokrasi terpimpin, nilai tukar Rupiah cenderung melemah. Ini menyebabkan impor menjadi lebih mahal yang berdampak pada peningkatan harga barang dan jasa di dalam negeri, sehingga mengakibatkan inflasi.

Kenaikan Harga Komoditas Dunia

Meningkatnya harga komoditas di pasar dunia dapat turut mendorong inflasi di Indonesia. Sebagai negara yang penghasil berbagai jenis komoditas, kenaikan harga komoditas dunia akan mempengaruhi harga di dalam negeri. Di masa demokrasi terpimpin, harga beberapa komoditas penting seperti minyak dan gas alam mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Kesimpulan

Peningkatan laju inflasi di masa demokrasi terpimpin bukan disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan perpaduan beberapa faktor baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk mengendalikan dan mencegah peningkatan inflasi yang berlebihan, dibutuhkan kebijakan yang tepat dari pemerintah dalam mengatur kebijakan fiskal dan moneter, memastikan stabilitas nilai tukar rupiah, serta mengantisipasi dampak fluktuasi harga komoditas di pasar dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *