Sosial

Apabila Ada Huruf Berharakat Fathah Bertemu dengan Alif, Huruf Berharakat Kasroh Bertemu dengan Ya Sukun, dan Huruf Berharakat Dhommah Bertemu dengan Wawu Sukun, Maka Hukum Bacaanya Adalah …

×

Apabila Ada Huruf Berharakat Fathah Bertemu dengan Alif, Huruf Berharakat Kasroh Bertemu dengan Ya Sukun, dan Huruf Berharakat Dhommah Bertemu dengan Wawu Sukun, Maka Hukum Bacaanya Adalah …

Sebarkan artikel ini

Ilmu tajwid sangat penting dalam mempelajari Al-Quran, ilmu yang mengatur cara kita membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Salah satu bagian dari ilmu tajwid adalah ilmu tentang harakat atau gerakan, dan bagaimana ia mengubah cara kita membaca aksara-aksara dalam Al-Quran. Harakat Fathah, Kasroh, dan Dhommah memilikiaturan unik ketika bertemu dengan huruf tertentu.

Apabila Ada Huruf Berharakat Fathah Bertemu dengan Alif

Ketika ada huruf dengan fathah (sebuah tanda harakat berbentuk sebuah garis miring ke atas /) bertemu dengan alif, maka hukum bacaannya adalah “mad asli” atau “mad tabi’i”. Ini berarti huruf tersebut dibaca panjang, yaitu sekitar dua harakat atau hampir dua kali lamanya huruf biasa. Contoh: البَيْتُ (al-baitu), dibaca “al-baa-it”.

Apabila Ada Huruf Berharakat Kasroh Bertemu dengan Ya Sukun

Ketika ada huruf dengan kasroh (tanda berbentuk titik di bawah huruf) yang bertemu dengan ya’ sukun, hukum bacaannya adalah “mad far’i”. Ini berarti, huruf tersebut dibaca panjang sama seperti mad asli yaitu sekitar dua harakat. Namun, mad far’i ini hanya berlaku jika ya’ sukun tersebut tidak bertemu dengan huruf lainnya yang memiliki harakat kasroh. Contoh: بِيْتٌ (baitun), dibaca “bai-tun”.

Apabila Ada Huruf Berharakat Dhommah Bertemu dengan Wawu Sukun

Huruf dengan harakat dhommah (tanda berbentuk titik di atas huruf) yang bertemu dengan waw sukun memiliki hukum bacaan yang sama seperti kasus fathah bertemu dengan alif dan kasroh bertemu dengan ya’ sukun, yaitu “mad far’i”. Huruf tersebut dibaca panjang, atau sekitar dua harakat. Contoh: سُوقٌ (suuqun), dibaca “suu-qun”.

Selalu penting untuk berusaha membaca Al-Quran dengan sebaik mungkin, karena setiap huruf yang dibaca dari Al-Quran akan memberikan pahala kepada pembacanya. Dengan memahami dan mengamalkan hukum tajwid, kita bisa menjaga keaslian bacaan Al-Quran dan mendapatkan pahala yang penuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *