Dalam dunia seni dan matematika, kita sering sekali mendapati terminologi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Perbedaan antara keduanya terletak pada jumlah dimensi yang diperlukan untuk menggambarkannya. Tetapi, apakah sebenarnya yang disebut dengan gambaran figur dalam dua dimensi dan tiga dimensi? Artikel ini akan membantu untuk menjelaskannya.
Dua Dimensi (2D)
Sebuah figur dua dimensi, atau 2D, adalah figur yang hanya memiliki dua dimensi: panjang dan lebar. Contoh paling mudah untuk menjelaskan ini adalah kertas. Kertas memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki tinggi atau kedalaman, sehingga ia dapat digambarkan hanya dengan dua dimensi. Dalam dunia seni visual, lukisan dan gambar adalah beberapa contoh karya seni dua dimensi. Begitu juga dalam dunia matematika, bangun datar seperti persegi, lingkaran, dan segitiga adalah contoh dari figur dua dimensi.
Tiga Dimensi (3D)
Sementara itu, suatu gambaran atau figur dikenal sebagai tiga dimensi, atau 3D, jika membutuhkan tiga dimensi untuk menggambarkannya: panjang, lebar, dan tinggi atau kedalaman. Figur 3D, dibandingkan dengan figur 2D, memberikan kesan yang lebih realistik dan lebih mendalam karena adanya elemen ketinggian atau kedalaman.
Contoh dari figur tiga dimensi dalam seni visual adalah patung atau instalasi seni, di mana objek tersebut memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Dalam dunia matematika, bangun ruang seperti kubus, bola, dan piramid adalah contoh dari figur tiga dimensi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, apakah suatu figur termasuk dalam kategori dua dimensi atau tiga dimensi tergantung pada jumlah dimensi yang dibutuhkan untuk menggambarkannya. Figur 2D memiliki panjang dan lebar, sementara figur 3D menambahkan elemen ketinggian atau kedalaman. Pemahaman ini tidak hanya penting dalam dunia seni dan desain, tapi juga fundamental dalam berbagai bidang ilmu, seperti matematika, fisika, dan teknologi komputer.