Mitos mengenai reproduksi pria seringkali membingungkan dan menghasilkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah “Apakah keseringan mengeluarkan sperma bisa menyebabkan tubuh menjadi kurus?”. Sebuah pertanyaan yang cukup masuk akal, karena banyak orang yang berpikir bahwa pelepasan energi secara signifikan pada saat ejakulasi dapat mempengaruhi berat badan.
Mengenal Sperma
Sperma adalah cairan yang diproduksi oleh pria yang berfungsi membawa sel-sel sperma. Cairan ini sebagian besar terdiri dari air, ditambah dengan asam amino, enzim, fruktosa, dan vitamin dan mineral lain nya. Rata-rata, seorang pria dapat memproduksi sekitar 2 hingga 5 mililiter air mani dalam satu ejakulasi.
Apakah Sering Ejakulasi Dapat Mengurangi Berat Badan?
Jawabannya sederhana: tidak ada bukti ilmiah yang dapat menghubungkan antara frekuensi ejakulasi dan penurunan berat badan. Meskipun aktivitas seksual dapat membakar kalori dan berkontribusi terhadap kebugaran fisik, namun jumlah kalori yang terbakar biasanya tidak cukup untuk menciptakan perubahan berarti dalam berat badan.
Sebagai contoh, Mayo Clinic melaporkan bahwa hubungan seks dengan ‘intensitas tinggi’ hanya akan membakar sekitar 85 – 100 kalori dalam setengah jam. Sebagai tambahan, jumlah sperma yang keluar saat ejakulasi hanyalah sekitar 5 sampai 25 kalori, yang sangat sedikit. Ini membuktikan bahwa tak ada hubungan signifikan antara pelepasan sperma dengan penurunan berat badan.
Konsekuensi dari Ejakulasi yang Terlalu Sering
Walaupun sering ejakulasi tidak mempengaruhi berat badan, hal tersebut mungkin bisa menimbulkan konsekuensi kesehatan lainnya jika dilakukan terlalu sering atau dalam konteks yang tidak sehat (misalnya, melalui perilaku seksual beresiko tinggi atau kompulsif). Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dan menjalankan aktivitas seksual yang sehat serta aman.
Sebagai kesimpulan, mitos bahwa keseringan mengeluarkan sperma bisa menyebabkan tubuh menjadi kurus adalah salah. Meskipun aktivitas seksual bisa membantu dalam membakar kalori, namun jumlahnya tidak cukup signifikan untuk menyebabkan penurunan berat badan yang berarti. Sebagai gantinya, penting untuk fokus pada diet seimbang dan olahraga teratur untuk menjaga dan mencapai berat badan yang sehat.