Salah satu kunci untuk benar melaksanakan ibadah shalat adalah mengetahui secara pasti bacaan, gerakan, dan posisi tertentu yang dilakukan dalam setiap bagian sholat. Salah satunya termasuk memahami perbedaan antara duduk tasyahud awal dan duduk di antara dua sujud. Kedua posisi ini memiliki tujuan, bacaan, dan makna yang berbeda.
Duduk Tasyahud Awal
Duduk tasyahud awal adalah posisi yang dilakukan setelah selesai raka’at kedua dalam sholat yang lebih dari dua raka’at. Posisi ini dicapai setelah sujud kedua, di mana jamaah akan duduk dengan posisi duduk iftirasy (duduk dengan meletakkan kaki kiri di bawah paha dan betis kanan, sedangkan kaki kanan berdiri dengan jari-jari kaki menunjuk ke arah kiblat).
Bacaan dalam tasyahud awal adalah tahiyyat, yang mencakup kalimat tahiyat, shalawat kepada Nabi, dan doa penutup. Di dalamnya, kita memberi penghormatan kepada Allah, memberi salam kepada Nabi Muhammad, dan meminta perlindungan dari siksaan kubur dan kehidupan setelah kematian.
Duduk di Antara Dua Sujud
Sementara itu, duduk di antara dua sujud adalah posisi di mana setelah melakukan sujud pertama, jamaah akan duduk sejenak sebelum lanjut ke sujud kedua. Posisi ini biasanya singkat dan dapat dilakukan dengan duduk iftirasy atau duduk iqa’ (duduk dengan meletakkan kaki kiri di bawah bokong dan kaki kanan berdiri atau ditekuk ke samping).
Bacaan yang dilakukan saat duduk di antara dua sujud terdiri dari doa “Rabbighfir lii warhamnii.” yang merupakan permohonan ampunan dan rahmat dari Allah.
Kesimpulan
Secara umum, perbedaan utama antara duduk tasyahud awal dengan duduk di antara dua sujud terletak pada tujuan, bacaan, dan durasi. Tasyahud awal berlaku dalam shalat yang lebih dari dua raka’at dan melibatkan bacaan yang lebih panjang dan kompleks, sementara duduk di antara dua sujud berlaku dalam setiap raka’at dan bacaannya lebih singkat dan sederhana. Masing-masing memiliki peran penting dalam shalat dan harus dilakukan dengan khidmat dan penuh pengertian.