Sebuah keadilan dalam pemberian tak hanya penting di mata hukum, tetapi juga dalam keluarga. Seorang ayah akan membagikan uang sejumlah Rp240.000 kepada dua putranya, Amir dan Budi. Nilai yang akan dibagikan bukanlah merata, melainkan menurut perbandingan tertentu yang telah ditentukan, yakni 3 banding 5.
Perbandingan serupa ini sering hadir dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk dalam pembagian harta atau uang. Alih-alih memberikan jumlah yang sama kepada setiap orang, terkadang ada alasan tertentu bahwa seseorang mungkin ingin atau perlu membagikan sesuatu dalam rasio yang berbeda.
Pemahaman Perbandingan
Perbandingan 3:5 ini berarti bahwa untuk setiap 3 bagian yang Amir terima, Budi akan menerima 5 bagian. Jadi, jika jumlah total bagian yang diketahui, yaitu Rp240.000, kita dapat mencari tahu berapa banyak Amir dan Budi masing-masing akan menerima.
Dalam situasi ini, kita perlu mencari tahu berapa banyak “bagian” yang ada dalam total Rp240.000. Ini bisa dilakukan dengan menjumlahkan kedua sisi perbandingan (3 + 5 = 8), dan kemudian membagi total jumlah uang dengan jumlah total “bagian” tersebut.
Pembagian Uang
Jadi, jika kita memiliki Rp240.000 dan ingin membaginya menjadi 8 bagian keseluruhan, kita membuat perhitungan: Rp240.000 / 8 bagian = Rp30.000/bagian.
Sekarang kita tahu berapa harga per “bagian”, kita dapat mengalikan ini dengan jumlah bagian yang masing-masing anak laki-laki seharusnya terima berdasarkan perbandingan yang ditetapkan.
- Amir seharusnya menerima 3 bagian, yang sama dengan 3 * Rp30.000 = Rp90.000.
- Budi seharusnya menerima 5 bagian, yang sesuai dengan 5 * Rp30.000 = Rp150.000.
Kesimpulan
Seperti itu proses pemberian sejumlah uang dengan perbandingan tertentu. Dalam kasus ini, ayah membagikan Rp240.000 kepada Amir dan Budi dengan perbandingan 3 banding 5. Akhirnya, Amir mendapatkan Rp90.000 dan Budi mendapatkan Rp150.000.
Perlu diingat bahwa pembagian sesuai dengan perbandingan seperti ini memerlukan pemahaman matematis dan rasionalisasi yang jelas. Inilah cara bijaksana untuk menciptakan keseimbangan dan kesetaraan sesuai dengan mandat atau kebutuhan spesifik. Akhirnya, keadilan tercapai, dan kedua pihak menerima apa yang dianggap proporsional dan adil.