Sosial

Ayat Al-Qur’an yang Menjadi Inspirasi KH. Ahmad Dahlan dalam Mendirikan Muhammadiyah dan Sering Pula Disebut Sebagai Ayat Muhammadiyah Adalah…

×

Ayat Al-Qur’an yang Menjadi Inspirasi KH. Ahmad Dahlan dalam Mendirikan Muhammadiyah dan Sering Pula Disebut Sebagai Ayat Muhammadiyah Adalah…

Sebarkan artikel ini

Organisasi keagamaan Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1912 dengan semangat mereformasi pemahaman dan praktek keagamaan dalam masyarakat, berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan sosial. Inspirasi utama untuk pembentukan organisasi ini berasal dari sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang juga sering diidentifikasi sebagai “Ayat Muhammadiyah”. Ayat tersebut adalah Surah Al-Ma’un ayat 1-7.

Surah Al-Ma’un, atau Surah Perlindungan, dipilih oleh KH Ahmad Dahlan karena isinya berbicara langsung tentang tindakan sosial, dan merupakan ayat yang melambangkan prinsip-prinsip Muhammadiyah. Berikut adalah terjemahan Surah Al-Ma’un ayat 1-7:

“Apakah kamu (orang kafir) tidak melihat bagaimana Tuhanmu berlaku kepada orang yang mendustakan agama? Yaitu orang itu tidak mendorong (anak yatim), dan tidak mendorong pemberian makan kepada orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yang lalai dalam shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’, dan enggan memberi alat-alat keperluan hidup.”

(QS. Al Maun: 1-7)

Menurut KH Ahmad Dahlan, ayat ini mengajarkan Muslim untuk aktif dalam amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar), kepada mereka yang bertindak sebagai pelindung kaum miskin dan yatim. Dalam konteks Muhammadiyah, ini berarti mempromosikan pendidikan dan kesejahteraan sosial.

KH Ahmad Dahlan menafsirkan ayat ini sebagai dasar moral dan etika untuk berbuat baik kepada sesama dan menolong mereka yang membutuhkan. Melalui Surah Al-Ma’un, Pendiri Muhammadiyah itu melihat panggilan untuk membantu masyarakat menjadi lebih berpengetahuan dan sejahtera.

Sekarang, “Ayat Muhammadiyah” ini menjadi simbol bagi anggota Muhammadiyah dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan organisasi: pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Sehingga, Muhammadiyah tidak hanya menjadi organisasi keagamaan, tetapi juga berfungsi sebagai organisasi sosial yang berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *