Metode belajar terakhir kami akan mengeksplorasi adalah teknik SQ3R, strategi pembelajaran yang meningkatkan pemahaman dan retensi materi. Pemahaman yang lebih baik memungkinkan kita belajar dari kesalahan dan memperbaiki kelemahan kita. Oleh karena itu, kita harus “belajar malu dari Putri Malu,” metode belajar yang berfokus pada introspeksi dan penekanan pada kemajuan diri. Aspek utama dari metode ini adalah belajar menerima dan melalui rasa malu kami untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Apa Itu Teknik SQ3R?
SQ3R adalah akronim untuk Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Ini adalah sebuah metode yang dirancang membantu siswa lebih memahami materi pelajaran mereka melalui pembacaan yang aktif dan efisien.
- Survey berarti melakukan peninjauan cepat atas materi yang akan dipelajari. Lihatlah judul, subjudul, grafik, dan bagian penting lainnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang topik sebelum benar-benar memulai pembelajaran.
- Question adalah membuat pertanyaan berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan saat survei. Ini membuat otak anda aktif dalam proses pembelajaran dan membantu anda dalam mencari jawaban ketika anda membaca.
- Read adalah membaca materi secara rinci untuk menjawab pertanyaan yang telah anda buat. Dengan sudah memiliki kerangka dan pertanyaan dalam pikiran, anda bisa lebih fokus pada informasi yang penting.
- Recite melibatkan mengulangi informasi yang telah anda pelajari. Ini bisa berupa penulisan ulang dengan kata-kata anda sendiri atau berbicara tentang materi tersebut.
- Review adalah proses menilai kembali materi tersebut untuk memastikan anda telah memahaminya dengan baik. Ini bisa dilakukan segera setelah belajar atau beberapa hari kemudian untuk memeriksa retensi jangka panjang.
Belajar Malu Dari Putri Malu
Putri Malu adalah tanaman yang merespon ketika disentuh, menarik diri ‘dalam malu’. Sama seperti Putri Malu, ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari respon ini. Dalam konteks belajar, ‘Belajar Malu Dari Putri Malu’ dapat diartikan sebagai proses belajar dari kesalahan kita sendiri, dan menerima bahwa kita tidak selalu sempurna.
Ketika kita membuat kesalahan, ada rasa malu alami yang menyertai. Namun, bukannya membiarkan rasa malu itu menghalangi kita, kita harus menggunakannya sebagai alat untuk belajar dan berkembang. Dalam hal ini, rasa malu menjadi katalis untuk memotivasi kita melakukan lebih baik.
Menyatukan Kedua Metode
Mari kita gabungkan kedua metode belajar ini. Dengan Teknik SQ3R, kita mendapatkan struktur dan alat efektif untuk memahami dan mempertahankan informasi. Dengan ‘Belajar Malu Dari Putri Malu’, kita menerima kesalahan dan belajar darinya. Kita bisa menggunakan rasa malu sebagai motivasi untuk terus belajar dan berkembang, daripada membiarkannya menghambat perkembangan kita.
Remember: Belajar adalah proses berkelanjutan yang melibatkan banyak percobaan dan kesalahan. Acceptance dan beradaptasi dengan kegagalan adalah bagian penting dari kurva belajar.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa tidak ada metode belajar yang benar-benar “salah” atau “benar”. Yang terpenting adalah berhasil menemukan metode yang cocok untuk Anda dan selalu berusaha belajar dari setiap kesalahan yang dilakukan. Anda adalah penentu utama sukses Anda sendiri.