Sekolah

Bagaimana Cara Allah Bertindak Untuk Menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego?

×

Bagaimana Cara Allah Bertindak Untuk Menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego?

Sebarkan artikel ini

Kisah penyelamatan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego digambarkan dalam Alkitab, lebih tepatnya pada kitab Daniel Bab 3. Cerita ini menceritakan bagaimana Allah berperan aktif dalam menyelamatkan ketiga orang ini dari pembakaran hidup-hidup dalam tungku api yang disiapkan oleh Raja Nebukadnezar.

Perkenalan Figur Sadrakh, Mesakh, dan Abednego

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah tiga orang Yahudi yang dipaksa menjalani kehidupan di Babilonia setelah penaklukan Yerusalem. Mereka adalah tawanan perang yang dipilih untuk berbakti di istana Nebukadnezar karena kepandaian dan kebijaksanaan mereka.

Pemberontakan Melawan Raja Nebukadnezar

Raja Nebukadnezar memerintahkan pembuatan patung yang besar dan memerintahkan semua orang di kerajaannya untuk menyembahnya. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak menuruti perintah ini karena mereka adalah penganut agama Yahudi dan hanya menyembah dan berbakti kepada Allah saja. Kemarahan raja memuncak dan mereka diancam akan dibakar hidup-hidup dalam kasihan api.

Penyelamatan oleh Allah

Ketika Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dilempar ke dalam tungku api yang sangat panas, tiga orang tersebut tidak saja selamat, tetapi juga bebas berkeliaran di dalam tungku itu tanpa menunjukkan tanda-tanda penderitaan atau luka bakar. Ketika Raja Nebukadnezar melihatnya, ia bahkan melihat empat orang, bukan tiga, berjalan-jalan di dalam api. Keempat orang yang terlihat oleh kaisar menunjukkan bahwa Allah mengirim melalui malaikat-Nya untuk melindungi dan menghibur ketiganya.

Raja Nebukadnezar terkejut dan kemudian memerintahkan mereka untuk keluar dari tungku api tersebut. Ketika mereka keluar, tidak ada satu pun bahagian tubuh mereka yang hangus, pakaian mereka tidak rusak, dan tidak ada bau bakaran pada mereka.

Dampak yang Timbul

Peristiwa ajaib ini mengubah pandangan Raja Nebukadnezar. Ia mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, kemudian memerintahkan agar tidak ada penghinaan kepada Allah mereka.

Kisah ini menunjukkan bukti nyata dari penyelamatan supernatural oleh kekuasaan Allah. Allah mampu melindungi hamba-hamba-Nya dalam situasi apa pun dan siapa pun yang mencoba menantang-Nya. Kekuasaan-Nya adalah tak terbatas dan kuasa-Nya tak terhingga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *