Diskusi

Bagaimana Interaksi Manusia Praaksara dengan Alam dan Sesama Manusia pada Masa Bercocok Tanam

×

Bagaimana Interaksi Manusia Praaksara dengan Alam dan Sesama Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Sebarkan artikel ini

Interaksi manusia praaksara dengan alam dan sesamanya pada masa bercocok tanam menunjukkan bagaimana masyarakat tersebut berhasil bertahan hidup dan berkembang. Waktu ini, juga dikenal sebagai Neolitik atau Zaman Batu Muda, dimulai sekitar 10,000 tahun yang lalu di beberapa bagian dunia.

Interaksi dengan Alam

Pada masa bercocok tanam, manusia praaksara mulai berinteraksi dengan alam secara lebih intensif. Mereka memanfaatkan lingkungan sekitar untuk pemenuhan kebutuhan hidup, misalnya mengolah tanah untuk pertanian dan beternak hewan.

Peradaban ini mulai mengembangkan dan mengadaptasi teknologi stone tools yang lebih canggih untuk membantu proses bercocok tanam mereka. Pada masa ini juga, mereka mulai melakukan kegiatan domestikasi hewan dan tumbuhan, yang mana hal ini menunjukkan awal dari revolusi pertanian.

Interaksi dengan alam ini memang menuntut manusia praaksara menjaga keseimbangan dan keserasian dengan alam. Keyakinan animisme dan dinamisme yang kental pada masyarakat praaksara membuat mereka berusaha menjaga harmoni dengan alam.

Interaksi dengan Sesama Manusia

Interaksi manusia praaksara dengan sesamanya pada masa bercocok tanam juga menunjukkan perkembangan sosial yang signifikan. Dengan tumbuhnya praktik pertanian, masyarakat mulai berhenti dari gaya hidup nomaden dan mulai membangun permukiman tetap.

Perusahaan pertanian ini membutuhkan koordinasi dan kerjasama antar individu. Pola hubungan sosial pun tumbuh dan berkembang, cakupannya lebih luas dari sebelumnya.

Keberadaan komunitas yang lebih besar dan lebih stabil juga berarti pengembangan struktur sosial yang lebih kompleks. Mungkin ada peran dan tanggung jawab khusus, hak milik individu dan keluarga, sistem perdagangan barter, dan aturan hukum tidak tertulis.

Masyarakat praaksara pada masa bercocok tanam juga memiliki kepercayaan spiritual dan ritual, yang memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka dan cara mereka memahami dan berinteraksi dengan dunia.

Kesimpulan

Jadi, interaksi manusia praaksara dengan alam dan sesamanya pada masa bercocok tanam, memberikan kita gambaran tentang bagaimana masyarakat praaksara beradaptasi dengan lingkungan mereka dan mengembangkan kebudayaan dan masyarakat yang kompleks. Masa ini menjadi batu loncatan bagi pengembangan manusia dalam bidang teknologi, sosial, dan budaya, yang membentuk peradaban manusia modern.

Jadi, jawabannya apa? Interaksi itu secara keseluruhan menunjukkan bagaimana manusia praaksara memiliki keterkaitan yang erat baik dengan alam maupun sesama manusia, dan bagaimana interaksi tersebut mengubah cara hidup, struktur sosial dan teknologi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *