Dalam menanggapi makna globalisasi yang dikemukakan oleh Thomas Friedman, ada tiga poin utama yang perlu dipertimbangkan: kesederajaan sistem, percepatan alur proses, dan inklusivitas. Friedman, dalam bukunya “The World is Flat”, menyampaikan bahwa globalisasi merupakan proses penyebaran teknologi, ide, dan informasi secara merata ke seluruh dunia, memberi setiap individu kesempatan yang sama untuk berkembang.
Kesederajaan sistem
Dalam karya-karyanya, Friedman selalu menekankan pentingnya sistem yang merata. Menurut dia, globalisasi menghapuskan hirarki tradisional dan membuka pintu bagi siapa pun yang memiliki akses ke teknologi dan informasi. Pandangan ini sangat relevan di era digital saat ini, dimana aksesibilitas dan kemampuan individu untuk memanfaatkan teknologi menjadi faktor penentu kesuksesan.
Percepatan alur proses
Friedman juga berpendapat bahwa globalisasi mempercepat proses-proses, baik itu komunikasi, produksi, atau distribusi. Sebagai contoh, internet telah mempercepat komunikasi dan perdagangan, menghasilkan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Peran teknologi dalam globalisasi adalah hal yang tidak dapat dipungkiri dan menjadi ciri khas dalam pandangan Friedman tentang globalisasi.
Inklusivitas
Salah satu poin paling penting dalam pandangan globalisasi Friedman adalah inklusivitas. Dia percaya bahwa globalisasi berpotensi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu, terlepas dari lokasi geografis atau latar belakang ekonomi. Dalam hal ini, globalisasi dapat menjadi alat untuk mendorong kesetaraan dan memerangi ketidakadilan.
Namun, perlu diingat bahwa hal ini juga mendatangkan tantangan. Meskipun globalisasi menawarkan banyak peluang, tidak semua individu atau negara memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan informasi. Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana menciptakan lingkungan global yang lebih adil dan inklusif.
Dalam rangka memahami globalisasi sesuai dengan Thomas Friedman, kita perlu mempertimbangkan cara kita mendekati dan memahami peran teknologi dalam masyarakat modern. Pemikiran tersebut memberikan landasan untuk berpikir tentang bagaimana menghadapi dan memanfaatkan efek globalisasi untuk kebaikan bersama.
