Sosial

Bagaimana Para Tokoh Pendiri Bangsa Menyelesaikan Perbedaan yang Terjadi pada Sidang BPUPKI

×

Bagaimana Para Tokoh Pendiri Bangsa Menyelesaikan Perbedaan yang Terjadi pada Sidang BPUPKI

Sebarkan artikel ini

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) berperan penting dalam perjalanan sejarah Indonesia meraih kemerdekaan. Selama rangkaian sidang yang berlangsung, terdapat berbagai perbedaan pendapat dan perspektif yang muncul. Entah itu perbedaan mengenai bentuk negara, kedudukan agama, dasar negara, dan lainnya. Akan tetapi, para tokoh pendiri bangsa menunjukkan kematangan politiknya dalam menyelesaikan perbedaan yang muncul.

Kemenangan Diplomasi dan Argumentasi

Dengan kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia menjadi tujuan bersama, para tokoh pendiri bangsa menyelesaikan perbedaan pandangan dan pendapat melalui proses yang democratic. Argumentasi dan diplomasi menjadi alat penyelesaian yang paling efektif pada waktu itu.

Peran Soekarno dan Hatta

Soekarno dan Hatta memegang peran kunci dalam memastikan bahwa seluruh perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan sebaik mungkin. Soekarno, dengan retorika dan karismatiknya, berhasil menyatukan berbagai pihak dalam sepakat menerima Pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan Hatta, dengan kecakapannya dalam diplomasi, melakukan pendekatan secara personal pada mereka yang masih memiliki keraguan.

Kontroversi yang muncul dalam hal ini adalah mengenai pembentukan negara yang berbasis Pancasila. Keberhasilan Soekarno dalam meyakinkan peserta sidang BPUPKI bahwa Pancasila menjadi dasar persatuan, menjadikan usulan untuk menggunakan model negara lainnya (misalnya model negara Islam) akhirnya tidak disetujui.

Sidang Panitia Kecil

Untuk menyelesaikan perbedaan yang ada, dibentuklah Panitia Kecil yang beranggotakan 9 tokoh penting. Melalui diskusi intensif, mereka berhasil merumuskan dasar negara dan menyusun konstitusi pembentukan negara yang kemudian disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Penyelesaian Melalui Musyawarah

Indonesia dikenal dengan budaya musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan. Para tokoh pendiri bangsa menjadikan musyawarah sebagai solusi penyelesaian di tengah banyaknya perbedaan pandangan yang terjadi. Keputusan yang dihasilkan pun bukanlah keputusan sepihak, melainkan keputusan bersama yang dihasilkan dari perdebatan dan diskusi yang intensif.

Kesimpulan

Meski perbedaan pendapat dan pandangan terhadap bentuk dan tujuan negara tak terhindarkan, para tokoh pendiri bangsa mampu menyelesaikan perbedaan tersebut dengan bijaksana. Argumentasi, diplomasi, dan musyawarah menjadi kunci utama dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Pada akhirnya, mereka berhasil merumuskan konsep berdirinya Republik Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *