John Galtung adalah sosiolog Norwegia dan pendiri perdamaian dan studi konflik. Bukunya, “Theory and Method of Social Research, publikasikan pada tahun 1966 memperkenalkan beberapa konsep dan teori penting yang telah membentuk dan mempengaruhi berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah. Galtung dikenal dengan pendekatan uniknya dalam memahami dan menganalisis sejarah dalam kerangka sosiologi dan penelitian sosial. Di bawah ini akan kita bahas pendapat Galtung dalam bukunya tentang sejarah.
Memandang Sejarah Sebagai Suatu Proses
Salah satu aspek penting yang dikemukakan Galtung dalam bukunya adalah pemahaman bahwa sejarah harus dilihat sebagai proses. Sebagai peneliti sosial, Galtung berpendapat bahwa sejarah bukan hanya tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, tetapi juga memahami bagaimana dan mengapa hal-hal tersebut terjadi. Ia menyarankan bahwa sejarah harus dilihat sebagai proses yang terus-menerus berubah dan berkembang, dan bahwa ini harus diperhitungkan dalam penelitian sosial.
Sejarah dan Struktur Sosial
Galtung juga memberikan pandangan penting tentang hubungan antara sejarah dan struktur sosial. Dia berpendapat bahwa struktur sosial dan sejarah saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Selain itu, dia percaya bahwa struktur sosial dapat mempengaruhi jalannya sejarah, dan sebaliknya, sejarah juga dapat mempengaruhi struktur dan dinamika sosial.
Analisis Konflik Sejarah
Sebagai pendiri studi perdamaian dan konflik, Galtung juga menggunakan pendekatannya dalam memahami konflik sejarah. Ia berpendapat bahwa sejarah harus dilihat sebagai serangkaian konflik dan resolusi. Melalui bukunya, dia memperkenalkan konsep “triad perdamaian” yang mencakup kekerasan langsung, struktural dan budaya sebagai elemen penting dalam analisis konflik sejarah.
Secara keseluruhan, pendekatan John Galtung dalam memandang sejarah seperti terpapar dalam “Theory and Method of Social Research” memberikan pandangan baru dalam memahami sejarah. Ia membantu memperluas cakupan analisis sejarah dan menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek-aspek seperti struktur sosial dan konflik dalam memahami sejarah. Ketiga konsep ini membantu menjelaskan bagaimana sejarah dapat dipahami dalam konteks yang lebih luas dan bagaimana itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial lainnya.