Assesmen telah lama dikenal sebagai instrumental dalam dunia pendidikan dan salah satu pilar utama dalam pendekatan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Asesmen atau penilaian memiliki peranan penting untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan dapat juga digunakan sebagai alat untuk memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada proses pembelajaran mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan agar asesmen menjadi alat efektif bagi peserta didik untuk mengekspresikan penilaian dan pendapat mereka tentang proses pembelajaran.
Membuat Asesmen yang Interaktif
Langkah pertama untuk mengizinkan pelajar memberikan umpan balik melalui asesmen adalah dengan membuat asesmen yang interaktif. Asesmen dimaksudkan untuk mengukur pemahaman, tetapi juga dapat merangkap sebagai wadah untuk umpan balik jika dirancang dengan hati-hati. Misalnya, asesmen berbasis proyek bisa memungkinkan peserta didik untuk berbagi pendapat dan gagasan mereka tentang materi yang telah mereka pelajari.
Mengizinkan Umpan Balik Selama Proses Asesmen
Proses asesmen sendiri dapat dilakukan lebih dari sekali dan dipersilahkan bagi peserta didik untuk memberikan masukan atau saran perbaikan pada setiap tahapannya. Jika diperlukan, asesmen bisa diubah atau disesuaikan berdasarkan umpan balik dari peserta didik untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Menerapkan Asesmen Self dan Peer
Selain itu, aplikasi asesmen peer (teman sebaya) dan self (diri sendiri) juga efektif memberi ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik. Melalui metode ini, mereka bukan hanya memberi umpan balik kepada sesama, tetapi juga pada diri mereka sendiri dengan merenung dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.
Menggunakkan Teknologi
Era digital juga menghadirkan peluang baru dalam asesmen dan umpan balik. Banyak platform online sekarang memungkinkan peserta didik menyampaikan umpan balik langsung ke guru melalui kuis online, diskusi forum, atau modul lainnya. Teknologi memberikan aksesibilitas dan anonimitas yang dapat membuat peserta didik merasa lebih nyaman memberikan umpan balik yang jujur dan konstruktif.
Dengan menjadi lebih interaktif dan terbuka, asesmen dapat berubah dari alat pengukur menjadi saluran dua arah yang berharga antara peserta didik dan pendidik. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat menjadi lebih dinamis dan beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi peserta didik.