Sekolah

Bagaimana Sikap Mulia Seorang Muslim yang Menunjukkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan di Kehidupan

×

Bagaimana Sikap Mulia Seorang Muslim yang Menunjukkan Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan di Kehidupan

Sebarkan artikel ini

Islam adalah agama yang menekankan sikap mulia atau akhlak karimah sehingga umatnya menjalani kehidupan yang beradab dan berintegritas. Salah satu sikap yang dianjurkan dalam Islam adalah kompetisi dalam berbuat kebaikan, atau dalam istilah Arab dikenal dengan “Al Musabaqoh Fi al-Khairat”. Ini merupakan sikap saling berlomba dalam melakukan kebaikan yang pada akhirnya akan menambah rasa kasih sayang antara sesama umat Muslim dan kebaikan yang dilakukan akan menjauhkan umat Muslim dari sikap buruk dan perbuatan maksiat. Bagaimana sikap mulia seorang Muslim dalam menunjukkan perilaku kompetisi dalam kebaikan?

Mengedepankan Kebaikan

Kompetisi dalam kebaikan dalam Islam bukanlah kompetisi yang selalu membutuhkan pemenang dan pecundang. Ini adalah kompetisi dimana semua pihak bisa menjadi pemenang. Dalam surat Al-Maidah ayat 48, Allah berfirman bahwa manusia dibuat beraneka ragam agar mereka bisa berlomba dalam berbuat kebaikan. Jadi, kompetisi dalam kebaikan ini merupakan suatu bentuk pengejawantahan dari sikap mulia seorang Muslim.

Kesadaran tentang Nilai-Nilai Kebaikan

Seorang Muslim yang berkompetisi dalam kebaikan selalu memiliki kesadaran tinggi mengenai nilai-nilai kebaikan. Mereka sadar bahwa setiap perbuatan baik yang mereka lakukan, tidak hanya mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Mereka berusaha untuk selalu menyebar kebaikan kepada orang lain, tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Akhlak Mulia dalam Kompetisi

Dalam kompetisi, ada kecenderungan untuk berbuat curang atau merugikan orang lain demi mencapai tujuan. Tetapi dalam kompetisi kebaikan, perilaku semacam itu sangat dilarang. Seorang Muslim yang berakhlak mulia akan selalu menjunjung tinggi kejujuran dan kesetiaan. Mereka akan berusaha untuk mencapai tujuan mereka melalui cara yang benar dan adil, tanpa merugikan orang lain.

Kesabaran dan Tawakal

Kompetisi memerlukan kesabaran dan tawakal. Dalam kompetisi kebaikan, seorang Muslim harus memiliki keduanya. Kesabaran dibutuhkan untuk mengatasi berbagai rintangan dan hambatan, sedangkan tawakal dibutuhkan untuk selalu bertawakkal kepada Allah bahwa setiap usaha yang dijalankan pasti mendapatkan balasan.

Konsistensi dalam Berbuat Kebaikan

Membiasakan diri untuk selalu berbuat baik memerlukan konsistensi. Seorang Muslim yang berkompetisi dalam kebaikan akan menjadikan kebaikan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Jika hal ini terbentuk, maka melakukan kebaikan akan menjadi suatu kebiasaan dan membawa dampak positif bagi kehidupan mereka.

Dalam inti singkatnya, sikap mulia seorang Muslim dalam menunjukkan perilaku kompetisi dalam kebaikan adalah dengan selalu berusaha untuk berbuat baik, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai kebaikan, menjunjung tinggi prinsip-prinsip moral dalam berkompetisi, bersabar dan tawakal dalam menghadapi rintangan dan hambatan, serta konsisten dalam berbuat baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *