Menghadapi berbagai ujian dan kesulitan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan kehidupan. Namun, sikap setiap individu dalam menghadapi kesulitan tersebut bisa berbeda, tergantung pada pandangannya tentang dunia, kehidupan, serta keyakinannya terhadap Tuhan dan takdir.
Ketika kita membahas tentang sikap orang yang beriman kepada Qada dan Qadar saat menghadapi kesulitan, kita merujuk kepada prinsip iman dalam ajaran Islam yang merujuk kepada tiga hal utama: keyakinan dalam kekuasaan Tuhan, keyakinan dalam penentuan-Nya, dan keyakinan dalam hikmah-Nya.
Memahami Qada dan Qadar
Qada dan Qadar dalam konteks agama Islam mengandung pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik yang berupa kesulitan maupun kemudahan, telah ditentukan oleh Allah.
Kepercayaan ini membantu seseorang untuk menerima apa pun yang terjadi dalam hidupnya sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Orang yang beriman kepada prinsip ini dipercaya akan membentuk sikap dan reaksi yang berbeda ketika menghadapi kesulitan.
Menghadapi Kesulitan dengan Sabar dan Tawakal
Sikap pertama yang dibentuk oleh keyakinan kepada prinsip Qada dan Qadar ketika menghadapi kesulitan adalah sabar dan tawakal. Sabar melibatkan kesabaran terhadap kesulitan dan tantangan yang dihadapi, dengan yakin bahwa semua ini adalah bagian dari rencana Tuhan.
Tawakal, di sisi lain, berarti mempercayakan hasil akhir dari kesulitan tersebut kepada Tuhan, dengan meyakini bahwa Dia mempunyai rencana baik untuk setiap ujian yang dialami.
Terus Berikhtiar dan Tidak Mudah Menyerah
Meskipun beriman kepada Qada dan Qadar, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha dengan maksimal ketika dihadapkan pada kesulitan. Berikhtiar menjadi sikap lain yang sangat penting.
Meskipun meyakini bahwa hasil akhir berada di tangan Tuhan, berikhtiar berarti memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai solusi.
Bersyukur dan Optimis
Beriman kepada Qada dan Qadar juga mengandung arti memahami bahwa setiap kesulitan memiliki hikmah tersendiri. Maka, sikap lain yang diharapkan adalah bersyukur dan menjaga sikap optimis.
Orang yang memiliki keyakinan ini akan percaya bahwa setiap tantangan merupakan kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan bahwa setelah kesulitan pasti akan ada kemudahan.
Kesimpulan
Melalui pemahaman tentang Qada dan Qadar, seseorang diberikan pandangan hidup yang membantu dia menjalani hari-hari sulit dengan sikap lebih positif, tabah, dan optimis.
Kesabaran, tawakal, berikhtiar, dan sikap bersyukur dan optimis semua merupakan respons spiritual dan mental dalam menghadapi kesulitan, yang dirumuskan melalui iman terhadap prinsip Qada dan Qadar.