Ketika menghadapi jalan kehidupan yang berliku, seringkali kita merasa tertekan dan penuh tanya. Namun, bagi mereka yang beriman kepada konsep Qada dan Qadar dalam Islam, ada pendekatan khusus untuk mengatasi kesulitan. Melalui artikel ini, kita akan membahas bagaimana sikap orang yang beriman kepada Qada dan Qadar apabila mengalami kesulitan.
Sesuai dengan apa yang dijelaskan pada beberapa sumber yaitu Brainly, CNN Indonesia, dan Bola.com, sikap orang yang beriman kepada Qada dan Qadar ketika menghadapi kesulitan dapat diartikan sebagai kesiapan dalam menerima segala ketentuan dan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Sikap Sabar dan Tawakal
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar menjadikan sabar, pasrah dan tawakal sebagai bagian dari sikap mereka dalam menghadapi kesulitan. Detik.com mengajarkan bahwa seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak mengenal putus asa saat mengalami kegagalan.
Kepercayaan kepada Qada dan Qadar bukan berarti merelakan kehidupan pada takdir tanpa usaha. Seperti yang dijelaskan oleh Pemda DIY, sikap orang beriman adalah berusaha sebaik mungkin, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Mereka menerima segala hasil, baik itu manis ataupun pahit, dengan lapang dada.
Ketenangan Jiwa dari Qada dan Qadar
Menurut Cendikia Kemenag, orang yang beriman kepada qada dan qadar akan merasa tenteram dan senantiasa sabar apabila mengalami kesulitan. Iman kepada Qada dan Qadar memberikan ketenangan dan rasa aman, karena meyakini semua yang terjadi di dunia ini berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
Menerima dan Memperbaiki
Beriman kepada Qada dan Qadar juga berarti menerima dan memperbaiki kekurangan. Seperti yang disebutkan oleh Ruangguru, sikap orang yang beriman apabila menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan harapan adalah menerima dan berusaha memperbaiki diri.
Dalam menghadapi kesulitan atau cobaan, orang yang beriman kepada Qada dan Qadar tidak berputus asa. Mereka percaya bahwa setiap kesulitan dan rintangan adalah ujian dan cobaan dari Allah SWT, dan selalu ada hikmah yang terkandung di dalamnya.
Sebagai penutup, mengetahui bagaimana sikap orang yang beriman kepada Qada dan Qadar ketika menghadapi kesulitan dapat membantu kita dalam berhadapan dengan tantangan hidup. Dengan sabar, tawakal, dan selalu berusaha memperbaiki diri, kita dapat menjalani hidup ini dengan lebih baik dan penuh makna.