Dalam lingkungan alam, banyak organisme bersimbiosis saling membantu dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Fenomena ini juga terjadi dalam dunia mikroorganisme, terutama di antara bakteri dan tanaman. Spesifiknya, salah satu simbiosis yang paling umum dan penting dalam agrikultur adalah antara bakteri pengikat nitrogen dan tanaman polong-polongan.
Simbiosis dalam Sistem Pengikatan Nitrogen
Simbiosis adalah hubungan mutualistik di mana kedua organisme mendapat manfaat. Dalam simbiosis antara bakteri pengikat nitrogen dan tanaman polong-polongan, kedua belah pihak memperoleh keuntungan. Tanaman menerima pasokan nitrogen yang signifikan, memungkinkannya untuk tumbuh dan berkembang bahkan di tanah dengan ketersediaan nitrogen yang rendah. Sementara itu, bakteri mendapatkan tempat yang ideal untuk hidup dan bernapas, yakni di dalam nodul akar tanaman.
Bakteri pengikat nitrogen hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan, adalah Rhizobium. Bakteri ini mengubah nitrogen bebas di udara menjadi ammonium melalui proses yang dikenal sebagai fiksasi nitrogen.
Proses Fiksasi Nitrogen dan Manfaatnya
Fiksasi nitrogen adalah proses konversi nitrogen (N2) langsung dari atmosfer menjadi amonia (NH3). Dalam kondisi normal, nitrogen dalam bentuk N2 tidak dapat diserap langsung oleh tanaman, dan membutuhkan proses fiksasi untuk diubah menjadi bentuk yang lebih mudah diserap.
Melalui proses ini, Rhizobium menolong tanaman untuk memperoleh nitrogen dalam bentuk yang dapat diserap. Ini sangat penting, mengingat nitrogen adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Sebaliknya, bakteri Rhizobium mendapatkan manfaat dengan hidup dan berkembang di dalam nodul akar tanaman polong-polongan. Di dalam nodul akar, bakteri memperoleh gula dari tanaman sebagai sumber energi mereka, sehingga memungkinkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Dengan kata lain, hubungan simbiosis ini merupakan relasi “memberi dan menerima” yang saling menguntungkan antara tanaman polong-polongan dan bakteri Rhizobium.
Jadi, jawabannya apa? Bakteri pengikat nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan adalah bakteri Rhizobium. Mereka berkolaborasi dalam proses fiksasi nitrogen, di mana tanaman menerima nitrogen yang dibutuhkan, dan bakteri mendapatkan tempat yang nyaman untuk hidup dan berkembang. Melalui simbiosis ini, tanaman dan bakteri saling mendukung satu sama lain, membantu identitas mereka sebagai salah satu duo paling efektif dalam dunia botani.