Di abad ke-16, Nusantara (sekarang Indonesia) menarik banyak pengunjung dari berbagai bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa dari Barat. Nikmatnya rempah-rempah dari tanah Nusantara, terutama di Maluku, menjadi daya tarik utama bagi bangsa-bangsa dari Barat kala itu. Namun, ada satu bangsa yang pertama kali berlabuh dan bahkan mengambil langkah yang lebih jauh dengan membuat monopoli pada perdagangan rempah-rempah, yakni Bangsa Portugis.
Portugis, dikendalikan oleh pangeran Henry Navigator, pada awal abad ke-15 sudah memulai penjelajahan lintas samudra dengan tujuan utama mencari keberadaan jalur rempah-rempah. Pada tahun 1498, pelaut Portugis yang dikepalai Vasco da Gama berhasil mencapai India dan menemukan rute perdagangan rempah-rempah. Rute ini kemudian membawa mereka ke Nusantara, daerah yang telah lama dikenal sebagai pusat produsen rempah-rempah.
Pada tahun 1511, setelah penaklukan Melaka, Portugis bergerak lebih jauh ke timur dan akhirnya berlabuh di Nusantara, tepatnya di Maluku. Di sana, mereka tidak hanya mengendalikan, tetapi juga memonopoli perdagangan rempah-rempah, termasuk cengkeh dan pala yang sangat berharga pada saat itu, dari Maluku ke Eropa dengan menyepakati perjanjian dagang dengan penguasa setempat. Monopoli ini kemudian berlangsung sampai awal abad ke 17, sebelum dikuasai oleh Belanda.
Mereka mendirikan benteng dan pos perdagangan, serta menghancurkan kekuatan kompetitif mereka di sana untuk mempertahankan monopoli mereka. Namun, ini bukanlah monopoli yang berlangsung lama. Bangsa Belanda, melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), berhasil merebut kontrol perdagangan rempah-rempah dari Portugis pada awal abad ke-17.
Jadi, dari serpihan sejarah tersebut terlihat bahwa bangsa barat yang pertama kali berlabuh di Nusantara dan kemudian melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku adalah Portugis. Mereka mengambil peluang yang ada untuk menjadikan Nusantara sebagai sumber rempah-rempah dan meraih keuntungan besar, bahkan sampai ke tahap memonopoli perdagangan.
Namun, berbagai perubahan politik dan militer pada masa itu membawa akhir pada monopoli Portugis, meskipun itu tidak mengakhiri eksplorasi dan eksploitasi Nusantara oleh bangsa-bangsa Barat.
Jadi, jawabannya apa? Bangsa Barat yang pertama kali berlabuh di Nusantara dan kemudian melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku adalah bangsa Portugis.