Melibatkan diri dalam kebenaran dan konsistensi dalam berada di jalan yang lurus adalah fondasi sejati dari karakter seseorang. Dalam konteks ini, Ibnu Miskawaih, seorang filsuf dan dokter Persia Islam terkemuka, menekankan pentingnya syaja’ah, atau keberanian, sebagai bagian integral dari perspektif ini. Menurutnya, konsistensi dalam syaja’ah, atau keberanian, menjanjikan banyak keuntungan dan kebajikan. Namun, apa sejatinya syaja’ah ini dan apa saja manfaat yang dianugerahkan oleh kekonsistenan dalam syaja’ah?
Apa Itu Syaja’ah?
Syaja’ah dalam terminologi Arab merujuk kepada keberanian dan kegagahan. Ini bukan hanya tentang keberanian dalam konteks fisik, melainkan juga memuat keberanian moral, yang mencakup keberanian untuk melakukan apa yang benar meski mungkin mengundang kritik atau penolakan dari orang lain. Ibnu Miskawaih menilai syaja’ah sebagai salah satu etika terpuji yang harus dimiliki oleh setiap individu karena akan memandu mereka ke jalur yang benar dalam hidup.
Manfaat Konsistensi dalam Syaja’ah
Ibnu Miskawaih yakin bahwa orang-orang yang konsisten dalam syaja’ah akan meraih banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Integritas Moral dan Etika: Keberanian untuk berpegang teguh pada yang benar dalam setiap situasi secara konsisten mendorong integritas moral dan etika pada diri seseorang. Setiap individu akan menjadi lebih baik dalam menghadapi tantangan, konflik, dan tekanan etis yang ada.
- Pemimpin yang Kuat: Dalam skenario kepemimpinan, syaja’ah menciptakan pemimpin yang mampu membuat keputusan yang sulit dan mempertahankan prinsip-prinsip mereka, meski keputusan tersebut mungkin tidak populer.
- Kekuatan Karakter: Keutamaan lainnya adalah pembentukan kekuatan karakter. Melalui syaja’ah, seseorang dapat membangun rasa pantang menyerah, kemandirian, dan kepercayaan diri, elemen-elemen ini membantu membentuk karakter yang tangguh dan kuat.
- Menginspirasi Orang Lain: Orang-orang yang konsisten dalam syaja’ah menunjukkan panutan yang dapat menginspirasi orang lain. Semangat mereka dapat merangsang orang lain untuk bertindak dengan keberanian dan integritas, karenanya meraih manfaat serupa.
Sebagai kesimpulan, syaja’ah atau keberanian tidak hanya terkait dengan kegiatan fisik, melainkan juga dengan adanya keberanian moral. Dalam konteks ini, Ibnu Miskawaih memberikan penekanan besar pada keberanian moral, dan melalui konsistensi dalam syaja’ah, individu dapat meraih banyak manfaat dan faedah seperti integritas moral dan etika, kekuatan karakter, serta menjadi pemimpin dan panutan yang kuat dan inspiratif.
