Dalam hal ini, kita akan menggunakan analisis matematis untuk menentukan skor rata-rata ujian matematika bagi siswa kelas B.
Dari pernyataan di atas, kita tahu bahwa:
- Jumlah siswa kelas A adalah 30.
- Jumlah siswa kelas B adalah 20.
- Nilai rata-rata ujian matematika kelas A lebih besar 10 poin daripada kelas B.
- Rata-rata nilai matematika gabungan antara kelas A dan B adalah 66.
Kita bisa menulis persamaan yang menghubungkan informasi ini.
Jika kita menyebut nilai rata-rata matematika kelas B sebagai X
, maka nilai rata-rata kelas A, yang 10 poin lebih tinggi, akan menjadi X+10
.
Jika kita mengalikan nilai rata-rata siswa dengan jumlah siswa di masing-masing kelas dan menjumlahkannya, kita kemudian membaginya dengan total siswa di kedua kelas, kita seharusnya mendapatkan nilai rata-rata yang diberikan, yaitu 66.
Jadi, matematisnya kita mempunyai persamaan seperti ini:
(30 * (X+10) + 20 * X) / (30 + 20) = 66
Buka persamaan di atas dan kita mendapatkan:
30X + 300 + 20X = 66 * 50
Atau lebih sederhana menjadi:
50X + 300 = 3300
Mengurangi 300 dari kedua sisi persamaan, kita mendapatkan:
50X = 3000
Dan kemudian membagi kedua sisi dengan 50, kita mendapatkan:
X = 60
Maka nilai X
yang kita cari adalah 60.
Jadi, jawabannya apa?
Nilai rata-rata ujian matematika kelas B adalah 60.
Ini berarti bahwa rata-rata siswa di kelas B mendapatkan nilai 60 dalam ujian matematika mereka. Juga, sesuai dengan informasi yang diberikan dalam pertanyaannya, ini berarti bahwa siswa di kelas A memiliki rata-rata 10 poin lebih tinggi, atau skor rata-rata 70.