Sosial

Bekas Perbuatan Yang Melekat Pada Jiwatman yang Menentukan Kelahiran Berikutnya Dinamakan

×

Bekas Perbuatan Yang Melekat Pada Jiwatman yang Menentukan Kelahiran Berikutnya Dinamakan

Sebarkan artikel ini

Pemahaman tentang siklus kelahiran dan kematian adalah bagian penting dari banyak tradisi spiritual dan filosofis, khususnya dalam sistem kepercayaan Hindu dan Buddha. Konsep yang digunakan untuk menjelaskan fenomena ini seringkali kompleks dan membingungkan bagi mereka yang tidak familiar. Salah satu konsep utama dalam tradisi tersebut adalah ide tentang “bekas perbuatan yang melekat pada jiwatman yang menentukan kelahiran berikutnya”. Istilah dari konsep ini dalam bahasa Sanskerta adalah karma.

Pengertian Karma

Karma berasal dari kata kerja Sanskerta “kr”, yang berarti “melakukan” atau “bertindak”. Dalam konteks ini, karma merujuk pada aksi dan reaksi; setiap tindakan kita memiliki konsekuensi, baik itu dalam hidup ini atau hidup berikutnya. Karma adalah hukum sebab-akibat universal yang mengatur segala sesuatu, dan setiap individu harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing.

Istilah Sanskerta lain yang sangat penting untuk dipahami adalah “jiwatman”. Jiwatman atau atman merujuk pada esensi atau jiwa individu yang abadi—bagian diri kita yang berkelanjutan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya.

Tindakan atau karma kita dalam kehidupan ini, baik positif maupun negatif, akan melekat pada jiwatman kita dan berdampak pada kehidupan berikutnya. Ini bukanlah konsep hukuman dan penghargaan, melainkan proses belajar dan pertumbuhan. Ide ini menekankan tentang pentingnya hidup dengan kesadaran, kebaikan, dan tanggung jawab moral.

Dampak Karma Pada Reinkarnasi

Karma bukan hanya tentang apa yang terjadi pada kita dalam kehidupan ini. Dalam sistem kepercayaan yang percaya pada reinkarnasi—konsep bahwa jiwatman dilahirkan kembali dalam tubuh baru setelah kematian—karma adalah penentu dari kehidupan berikutnya. Takdir kita dalam kehidupan berikutnya, termasuk kondisi kelahiran, status sosial, dan perjuangan hidup, ditentukan oleh karma yang kita kumpulkan dalam kehidupan sebelumnya.

Begitu kita meninggal, karma dari perbuatan kita dalam kehidupan ini akan mempengaruhi kondisi kelahiran kita berikutnya. Proses ini berulang-ulang hingga kita mencapai moksha, atau pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian—tujuan akhir dalam tradisi spiritual seperti Hinduisme dan Buddhisme.

Menghargai Karma

Pada akhirnya, belajar tentang karma membantu kita untuk lebih memahami tanggung jawab kita atas tindakan dan keputusan yang kita buat. Karma mengingatkan kita bahwa apa yang kita lakukan sekarang memiliki konsekuensi, dan oleh karena itu, penting untuk kita berusaha menjalani hidup dengan kebaikan dan kesadaran yang mendalam.

Jadi, jawabannya apa? Sebagai bekas perbuatan yang melekat pada jiwatman, “karma” adalah penentu kelahiran berikutnya dalam keyakinan yang menekankan pada siklus reinkarnasi. Dengan mengerti konsep ini, kita lebih dipandu untuk hidup dalam kebenaran, kesadaran, dan cinta kasih yang tulus terhadap semua makhluk hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *