Belalang dan kupu-kupu adalah dua jenis serangga yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Meski pada awalnya kedengarannya berbeda, tetapi ada kesamaan-kesamaan yang memungkinkan keduanya dikelompokkan dalam satu kelompok. Keduanya adalah anggota dari filum Arthropoda yang memiliki beberapa karakteristik umum.
Belalang dan kupu-kupu bukan hanya serangga biasa. Mereka adalah anggota dari ordo serangga yang berbeda – Orthoptera dan Lepidoptera – tetapi mereka dikelompokkan bersama karena memiliki serangga hemimetabolous atau yang memiliki metamorfosis tidak sempurna, yang berarti mereka memiliki tahap perkembangan yang melibatkan tahap nymph atau larva sebelum menjadi serangga dewasa. Tahap kehidupan ini adalah salah satu cara mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka.
Belalang dan kupu-kupu juga memiliki dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang digunakan untuk bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan mereka. Selain itu, baik belalang dan kupu-kupu memiliki antena, yang digunakan untuk merasakan lingkungan mereka dan menemukan makanan dan pasangan.
Kerangka luar yang keras adalah ciri khas lain yang dimiliki oleh belalang dan kupu-kupu, seperti halnya semua anggota filum Arthropoda. Kerangka ini memberikan suatu bentuk perlindungan terhadap lingkungan luar dan juga sebagai dukungan untuk tubuh mereka.
Meskipun ada perbedaan yang jelas dalam penampilan dan perilaku antara belalang dan kupu-kupu, tetapi faktor-faktor ini memungkinkan mereka untuk dikelompokkan dalam satu kelompok. Sementara belalang biasanya lebih aktif pada siang hari dan lebih suka wilayah terbuka, kupu-kupu lebih aktif di malam hari dan lebih suka wilayah yang banyak tumbuhan.
Oleh karena itu, ketika kita melihat belalang atau kupu-kupu, kita sebenarnya melihat bagian dari kelompok yang lebih besar – kelompok hewan yang memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa dan berkontribusi penting terhadap keanekaragaman hayati di planet ini.
Jadi, jawabannya apa? Belalang dan kupu-kupu dikelompokkan dalam satu kelompok karena keduanya memiliki tahap perkembangan serangga, dua pasang sayap, tiga pasang kaki, antena, dan kerangka eksternal yang keras.