Dalam olahraga sepak bola, setiap tim mengusahakan strategi baik dalam serangan maupun pertahanan untuk mencapai kemenangan. Yang tak kalah penting dari serangan adalah pertahanan, yang menjadi benteng utama untuk mencegah terjadinya gol oleh tim lawan. Bentuk susunan pemain yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan supaya tidak terjadi gol sering disebut formasi pertahanan.
Selama lebih dari satu abad, sepak bola telah melihat berbagai bentuk evolusi taktis, termasuk berbagai formasi pertahanan. Beberapa di antaranya termasuk formasi 4-4-2, 4-5-1, 5-3-2 dan lainnya. Formasi spesifik ini tergantung pada kekuatan tim, gaya bermain dan strategi yang telah ditetapkan oleh pelatih.
Formasi 4-4-2
Ini adalah formasi paling populer dan paling sering digunakan dalam sepak bola modern. Dua baris pertahanan terdiri dari empat pemain bertahan yang biasanya terdiri dari dua bek tengah dan dua bek sayap. Empat gelandang biasanya bermain di depan pemain bertahan ini, dengan dua penyerang di bagian depan. Tujuan dari formasi ini adalah untuk memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan.
Formasi 4-5-1
Formasi ini memiliki empat bek, lima gelandang dan satu penyerang. Ini adalah taktik pertahanan klasik yang menempatkan penekanan pada pertahanan mid-field dan mencoba mengontrol permainan dari tengah. Ini adalah formasi ideal jika lawan memiliki penyerang yang kuat atau gelandang serang.
Formasi 5-3-2
Formasi ini melibatkan lima bek (biasanya tiga bek tengah dan dua bek sayap), tiga gelandang pusat dan dua penyerang. Tujuan dari formasi ini adalah untuk memberikan tambahan ketahanan di garis belakang sambil tetap memiliki ancaman di depan.
Formasi pertahanan dalam sepak bola bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan hasil pertandingan, namun sangat penting dalam merencanakan strategi tim. Formasi yang benar dapat meningkatkan kemungkinan sebuah tim menahan serangan lawan dan bahkan memantulkan serangan untuk menciptakan peluang mencetak gol. Pelatih tim memilih formasi yang paling cocok dengan gaya dan kekuatan tim mereka untuk memaksimalkan kinerja dan hasil.
