Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah menyaring darah, mengendalikan tekanan darah, dan membantu dalam pembentukan urin. Kondisi dimana seseorang harus mengorbankan ginjalnya karena penyakit biasanya disebut sebagai penyakit ginjal, dan hal ini bisa mempengaruhi siapa pun, tua maupun muda. Lantas, pertanyaan yang muncul adalah: berapakah jumlah ginjal yang dimiliki oleh anak dari orang yang ginjalnya diambil karena penyakit?
Meskipun seseorang telah kehilangan ginjalnya karena penyakit, tidak berarti genetika atau warisan genetiknya juga mengalami perubahan. Dalam istilah sains, ginjal adalah organ metabolik yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap DNA atau materi genetik manusia. Oleh karena itu, jumlah ginjal yang akan dimiliki oleh anak dari orang tersebut tidak akan dipengaruhi oleh kondisi ginjal orang tua.
Saat seorang bayi lahir, bayi tersebut biasanya memiliki dua ginjal, tidak tergantung pada kondisi ginjal orang tuanya. Ginjal tersebut berperan penting dalam mengatur keseimbangan air dan mineral tubuh, serta mencegah penumpukan bahan kimia berbahaya dalam darah.
Jadi, jumlah ginjal yang dimiliki anak dari orang yang ginjalnya diambil karena penyakit tetaplah dua, sama seperti orang normal lainnya. Kondisi kesehatan ginjal orang tua, dalam hal ini, tidak mempengaruhi jumlah ginjal yang dimiliki oleh anak mereka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa terdapat faktor genetik yang mungkin mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit ginjal. Meskipun ini tidak berarti anak mereka pasti akan mengidap penyakit ginjal, tetapi mungkin akan meningkatkan risikonya. Oleh karena itu, anak orang yang ginjalnya diambil karena penyakit harus selalu menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan ginjal secara berkala.
Dengan pemahaman ini, kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah ginjal yang dimiliki oleh anak tidak dipengaruhi oleh kondisi ginjal orang tua, tetapi kesehatan ginjal mereka mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik.