RNA atau asam ribonukleat merupakan makromolekul penting dalam biologi yang memiliki peran utama dalam penyandian, pendekodean, regulasi, dan ekspresi gen. Selama bertahun-tahun, tentunya banyak penelitian telah dipublikasikan tentang struktur dan fungsi RNA. Salah satu fakta mengenai RNA yang telah diketahui adalah cara yang unik bagaimana basa nitrogen pada RNA berpasangan.
Struktur RNA
Molekul RNA memiliki struktur yang umumnya terdiri dari rantai tunggal. Setiap unit dalam rantai ini mengandung fosfat, gula (ribose), dan basa nitrogen. Ribose dalam RNA adalah suatu gula 5-karbon yang mempunyai grup hidroksil (OH-) pada posisi 2′ yang tidak ada pada DNA.
Ada empat tipe basa nitrogen pada RNA, yaitu adenin (A), urasil (U), guanin (G), dan sitosin (C). Adenin dan guanin adalah basa purin, sementara urasil dan sitosin adalah basa pirimidin.
Pasangan Basa Nitrogen pada RNA
Berbeda dengan DNA, pasangan basa nitrogen pada RNA bukanlah adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin. Sebaliknya, basa nitrogen pada RNA berpasangan menurut kaidah berikut: adenin dengan urasil (A-U) dan guanin dengan sitosin (G-C). Rotasi gula-suatu faktor yang membuat RNA lebih stabil ketika membentuk struktur tiga dimensi- memungkinkan urasil digunakan sebagai pasangan adenin.
Peran Pasangan Basa Nitrogen ini dalam Fungsi RNA
Pasangan basa nitrogen yang unik ini adalah akar dari kemampuan RNA untuk memainkan berbagai peran biologis. Ikatan hidrogen antara pasangan basa nitrogen dalam struktur sekunder RNA memungkinkan molekul untuk membentuk struktur tiga dimensi kompleks yang esensial untuk fungsinya.
Misalnya, tRNA atau RNA transfer digunakan dalam sintesis protein dan mengandung struktur sekunder yang khas dengan pasangan basa nitrogen ini, memungkinkannya untuk membawa asam amino ke ribosom. Pada mRNA atau RNA pesan, urasil berfungsi sebagai padanan genetik yang tepat untuk adenin, memungkinkan proses transkripsi untuk membuat salinan informasi genetik dari DNA menjadi RNA.
Jadi, pasarangan basa nitrogen yang unik pada RNA ini tidak hanya berbeda dari DNA, tetapi juga penting untuk memahami fungsi RNA dalam biologi selular dan molekular.