Ilmu

Berdasarkan Potensi Fisik dan Non Fisiknya, Desa Dibedakan Atas

×

Berdasarkan Potensi Fisik dan Non Fisiknya, Desa Dibedakan Atas

Sebarkan artikel ini

Desa merupakan salah satu bentuk pemerintahan terkecil di negara ini yang memiliki banyak peranan dalam kehidupan perekonomian dan sosial masyarakat. Proses pembangunan di desa akan mempengaruhi kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat. Untuk menjelaskan pengelompokan desa berdasarkan potensi fisik dan non fisiknya, kita akan melihat aspek-aspek dasar yang membedakannya.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut, desa dapat dibedakan atas:

  1. Desa Berpotensi Fisik Tinggi

Desa berpotensi fisik tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Keyakinan memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti lahan pertanian yang luas, kekayaan hutan, dan sumber air yang melimpah.
  • Infrastruktur yang memadai, seperti jaringan transportasi, pasar, dan fasilitas pendidikan serta kesehatan.
  • Potensi hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan yang tinggi.
  • Kemampuan mengolah hasil pertanian dan peternakan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
  1. Desa Berpotensi Fisik Rendah

Desa berpotensi fisik rendah memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Keterbatasan sumber daya alam dan kemampuan pengelolaannya yang minim.
  • Infrastruktur yang belum memadai.
  • Hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan yang kurang optimal.
  • Terjadinya konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian, seperti pemukiman atau industri.
  1. Desa Berpotensi Non Fisik Tinggi

Desa berpotensi non fisik tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Keberadaan nilai budaya, adat istiadat, dan tradisi yang kuat.
  • Keberagaman sosial budaya yang bernilai.
  • Keberadaan potensi pariwisata yang tinggi, misalnya adanya objek wisata alam dan budaya yang menarik minat wisatawan.
  • Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan sehingga memiliki pendidikan yang cukup tinggi.
  1. Desa Berpotensi Non Fisik Rendah

Desa berpotensi non fisik rendah memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Kehilangan nilai budaya, adat istiadat, dan tradisi.
  • Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.
  • Sulitnya mengembangkan potensi pariwisata karena kurangnya dukungan infrastruktur dan pelayanan.
  • Lemahnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan desa.

Sekilas tentang berbagai jenis desa berdasarkan potensi fisik dan non fisiknya telah dipaparkan pada pembahasan di atas. Masing-masing desa tentunya memiliki kebutuhan dan prioritas pembangunan yang berbeda, sehingga perlu adanya kebijakan pemerintah yang tepat guna untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi persoalan yang ada di setiap desa.

Jadi, jawabannya apa? Desa dapat dibedakan atas empat jenis yaitu desa berpotensi fisik tinggi, desa berpotensi fisik rendah, desa berpotensi non fisik tinggi, dan desa berpotensi non fisik rendah. Keempat jenis desa ini memiliki karakteristik serta potensi yang berbeda-beda dan perlu penanganan yang tepat guna dalam pengembangan desa berdasarkan potensi yang dimilikinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *