Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang sangat mulia. Dalam menjalani ibadah haji, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan berbagai ritual mulai dari miqat, tawaf, sa’i, dan berdiam di Arafah. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang salah satu momen penting dalam ibadah haji, yaitu berdiam di Arafah.
Arafah merupakan sebuah dataran luas yang terletak sekitar 20 km sebelah timur Makkah, di dalam wilayah Arab Saudi. Keberadaan Arafah sangat penting dalam ibadah haji, dan ritual berdiam di Arafah merupakan inti dari seluruh ibadah haji. Berdiam di Arafah merupakan wajib haji yang disebut wuquf, yang berarti “berdiri” atau “berdiam”. Dalam konteks ini, berdiam di Arafah artinya mengumpulkan diri di tempat ini untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Kapan dan Bagaimana Berdiam di Arafah Dilaksanakan?
Berdiam di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Islam, atau hari kedua dalam ritual ibadah haji. Jemaah haji diwajibkan untuk berada di Arafah mulai dari waktu Zuhur hingga terbenamnya matahari, atau sekitar 5-6 jam. Selama berdiam di Arafah, jemaah diwajibkan untuk memperbanyak zikir, doa, dan menghadap ke arah kiblat (Baitullah).
Mengapa Berdiam di Arafah Penting dalam Ibadah Haji?
Ritual berdiam di Arafah merupakan salah satu puncak ibadah haji yang sangat penting. Berikut beberapa alasan mengapa berdiam di Arafah begitu penting:
- Wuquf di Arafah: Berdiam di Arafah merupakan salah satu wajib haji yang tidak bisa ditinggalkan. Jika seorang jemaah tidak melaksanakan wuquf di Arafah, maka hajinya dianggap tidak sah.
- Momen Ampunan: Berdiam di Arafah dianggap sebagai momen yang sangat istimewa untuk memohon ampunan bagi segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang lebih besar di mana Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka daripada pada hari Arafah.”
- Mengingat Hari Kiamat: Arafah merupakan tempat yang akan dijadikan lokasi berkumpulnya seluruh umat manusia pada hari kiamat. Oleh karena itu, berdiam di Arafah seringkali dijadikan sebagai sarana untuk mengingatkan akan kematian dan kehidupan akhirat.
Berdiam di Arafah: Zikir dan Doa yang Dianjurkan
Selama berdiam di Arafah, umat Islam diwajibkan untuk memperbanyak zikir dan doa. Beberapa zikir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca selama berdiam di Arafah antara lain:
- Talbiyah: “Labbayk Allahumma labbayk, labbayk laa syarika laka labbayk. Inna al-hamda wa an-niāmata laka wa al-mulk, laa syarika lak.”
- Doa Arafah: “Allahumma inni a’uzubika min azabil qubri, wa min azabin nar, wa min fitnatal mahya wal mamati, wa min fitnatil masihid dajjal.”
- Zikir umum: Selain talbiyah dan doa Arafah, jemaah juga dianjurkan untuk membaca zikir-zikir umum, seperti Subhanallah, Alhamdulillah, dan Laa ilaaha illallah.
- Doa pribadi: Selain zikir dan doa yang dianjurkan, jemaah boleh saja membaca doa-doa pribadi sesuai keinginan dan kebutuhan masing-masing.
Demikianlah pembahasan mengenai berdiam di Arafah. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dan merasakan keberkahan di hari Arafah. Aamiin.