Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Sumpah Pemuda berhasil membangkitkan semangat nasionalisme dan persaudaraan antar pemuda dari berbagai etnis dan agama yang ada di Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya bukan merupakan pengaruh langsung dari Sumpah Pemuda dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pertama, peran pemuda dalam Perang Dunia II. Para pemuda Indonesia memang berperan besar dalam berbagai konflik dan perang yang terjadi di Indonesia, termasuk Perang Dunia II. Namun, peran ini lebih disebabkan oleh situasi politik dan militer global saat itu daripada pengaruh langsung dari Sumpah Pemuda.
Kedua, pemilihan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi dan nasional. Meskipun Sumpah Pemuda mengangkat isu persatuan dan identitas nasional, termasuk penggunaan satu bahasa, pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan nasional oleh pemerintah kolonial Belanda baru terjadi beberapa tahun setelah Sumpah Pemuda.
Ketiga, kislah-kislah regional yang tetap ada. Meski Sumpah Pemuda menanamkan semangat persatuan, namun beberapa pergolakan dan konflik regional tetap terjadi. Hal ini bukan merupakan pengaruh dari Sumpah Pemuda, tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan sosial, budaya, dan politik yang ada di berbagai wilayah di Indonesia.
Dengan melihat hal-hal di atas, kita dapat memahami bahwa Sumpah Pemuda memang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat diatribusikan langsung ke Sumpah Pemuda, melainkan lebih disebabkan oleh dinamika sejarah dan politik yang kompleks. Dengan kata lain, Sumpah Pemuda merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan, tetapi tidak semuanya berkaitan secara langsung dengan Sumpah Pemuda itu sendiri.
