Zakat adalah konsep kunci dalam Islam dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Menurut Islam, zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi suatu kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki kondisi keuangan yang memadai. Namun, banyak orang yang kurang memahami apa sebenarnya makna dari zakat dan ada banyak interpretasi yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa makna zakat, dan salah satu yang sebenarnya tidak termasuk makna lain dari zakat.
1. Pembersihan
Menurut bahasa, zakat berarti “pembersihan”. Menyumbangkan sebagian harta yang dimiliki oleh seseorang untuk zakat seolah-olah menggambarkan proses pembersihan. Harta yang dimiliki oleh seseorang dibersihkan dari sifat keegoisan, dan hal itu seharusnya menghasilkan karakter yang lebih dermawan dan peduli terhadap orang lain.
2. Pertumbuhan dan Pengembangan
Makna lain dari zakat adalah “pertumbuhan” dan “pengembangan”. Sesuai dengan konsep ini, harta yang disumbangkan sebagai zakat dapat membantu pertumbuhan dan pengembangan masyarakat secara keseluruhan.
3. Kewajiban dan Ibadah
Zakat juga bermakna “kewajiban” dan “ibadah”. Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, zakat bukan hanya tindakan sukarela tetapi merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Bagi mereka, memberikan zakat adalah cara mereka beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Kasih Sayang
Penjelasan terakhir ini sebenarnya bukan makna dari zakat. Meski zakat merupakan tindakan yang dilakukan karena rasa empati dan kasih sayang kepada sesama, namun ‘kasih sayang’ bukan merupakan makna dari zakat itu sendiri. Dalam konteks ini, kasih sayang adalah hasil atau dampak dari pemberian zakat, bukan maknanya.
Jadi, jawabannya apa? Makna dari kata zakat adalah “pembersihan”, “pertumbuhan”, dan “kewajiban”. Sedangkan ‘kasih sayang’ sebenarnya bukan termasuk makna lain dari zakat, meski sangat terkait dengan konsep dan praktek zakat.