ROOTS (Reaching Out Opportunities To Serve) adalah salah satu program edukasi yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan murid dalam menangani lingkungan dan isu-isu sosial. Program ini mencakup berbagai jenis kegiatan, termasuk kelas langsung, diskusi online, kunjungan lapangan, dan penugasan.
Fasilitator memainkan peran penting dalam program ROOTS. Fasilitator bertugas membimbing murid atau agen perubahan dalam menjalankan aktivitas mereka. Berikut ini adalah beberapa metode yang biasanya diterapkan oleh fasilitator:
- One-on-One Coaching: Melakukan pembinaan secara individu sekaligus mendampingi setiap proses belajar murid.
- Group Discussion: Melibatkan murid dalam diskusi kelompok untuk mengasah ide dan berbagi pengetahuan.
- Role-Playing: Menggunakan teknik bermain peran untuk mengasah keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah.
- Workshop: Menyajikan berbagai topik yang relevan dan memberikan peluang kepada murid untuk membahas secara praktis.
Namun, yang bukan termasuk metode antara fasilitator dengan murid dalam program ROOTS adalah:
- Direct Instruction: Metode ini biasanya mengacu pada situasi di mana fasilitator membawakan materi secara langsung dan murid mendengarkan atau menulis catatan. Tidak seperti program ROOTS yang menekankan pada diskusi interaktif dan partisipatif.
- Power-Point Presentations without Interaction: Presentasi Power-Point tanpa adanya interaksi juga bukan merupakan metode yang digunakan dalam program ROOTS. Program ini lebih memberikan penekanan terhadap diskusi dan partisipasi aktif.
- Extempore Speaking: Dalam program ROOTS, fasilitator berusaha untuk membuat kurikulum menjadi lebih interaktif dan bukan hanya sekedar berbicara tanpa persiapan.
Secara umum, metode pendekatan dalam program ROOTS sangat ditekankan pada partisipasi aktif dan interaksi yang baik antara murid dan fasilitator, serta memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada murid untuk merangkai pemikiran dan ide mereka sendiri.