Ilmu

Berikut Prinsip yang Tidak Sesuai dengan Standar Prosedur Penanganan Kasus Kekerasan Seksual

×

Berikut Prinsip yang Tidak Sesuai dengan Standar Prosedur Penanganan Kasus Kekerasan Seksual

Sebarkan artikel ini

Pemahaman yang tepat tentang standar prosedur penanganan kasus kekerasan seksual sangat penting untuk memastikan keadilan dan menghormati hak korban. Meski begitu, masih ada beberapa prinsip yang kerap digunakan dan ternyata tidak sesuai dengan prosedur standar dalam penanganan kasus tersebut. Berikut prinsip-prinsip tersebut:

1. Menyalahkan Korban

Prinsip pertama yang sering keliru digunakan adalah menyalahkan korban. Seorang korban kekerasan seksual tidak pernah harus disalahkan atas kejahatan yang menimpa mereka. Menyalahkan korban tidak hanya menambah trauma, tetapi juga mendistorsi pemahaman publik tentang kekerasan seksual dan mencegah keadilan.

2. Penanganan Kasus oleh Orang yang Bias

Bias personal atau profesional dapat mempengaruhi penanganan kasus dan merugikan korban. Penting bagi semua orang yang terlibat dalam proses penanganan kasus, termasuk penegak hukum dan profesional kesehatan, untuk memahami dan menangani bias mereka sendiri.

3. Menekan Korban untuk Berbicara atau Tetap Diam

Setiap korban memiliki hak untuk memilih kapan dan bagaimana mereka berbicara tentang pengalaman mereka. Prosedur standar menegaskan hak korban untuk mendapatkan informasi tentang opsi mereka dan waktu yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

4. Menyibukkan Korban dengan Proses Hukum yang Rumit

Proses hukum dapat menjadi sangat deras dan membingungkan, bahkan untuk mereka yang memiliki pendidikan hukum. Tidak boleh ada anggapan bahwa korban memahami setiap proses dan terminologi yang digunakan dalam proses hukum tersebut. Korban harus diberikan penjelasan yang jelas dan lengkap tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang diharapkan dari mereka.

5. Mengabaikan Kebutuhan Kesehatan Mental Korban

Mengalami kekerasan seksual bisa berdampak signifikan terhadap kesehatan mental korban. Prosedur standar menuntut agar perhatian diberikan pada dampak psikologis serta fisik dari kekerasan seksual, dan bahwa layanan dukungan kesehatan mental harus tersedia bagi korban.

Memahami apa yang tidak sesuai dengan standar prosedur penanganan kasus kekerasan seksual merupakan langkah pertama penting untuk mendukung korban dan menciptakan sistem penanganan kasus yang bisa dipercaya dan efektif. Penting bagi kita semua untuk bekerja bersama dalam mencegah dan menghentikan kekerasan seksual, serta menjamin bahwa setiap korban mendapatkan keadilan dan dukungan yang mereka butuhkan dan pantas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *