Sekolah

Berikut yang Bukan Merupakan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi adalah…

×

Berikut yang Bukan Merupakan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi adalah…

Sebarkan artikel ini

Teks laporan hasil observasi merupakan salah satu bentuk karya tulis yang sering ditemukan di ambit pendidikan maupun di lingkungan profesional. Teks ini berfungsi untuk menyampaikan hasil observasi atau pengamatan terhadap suatu fenomena atau objek tertentu kepada pembaca. Untuk meraih tujuannya, ada serangkaian kaidah kebahasaan yang harus dimiliki oleh teks laporan hasil observasi. Namun, apakah semua aturan dan kaidah bahasa itu relevan dan berlaku?

Mari kita pertimbangkan beberapa kaidah kebahasaan yang umumnya terdapat pada jenis teks lainnya, tetapi tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Penggunaan Bahasa Figuratif

Pada umumnya, teks cerita atau sastra sering menggunakan jenis bahasa figuratif seperti metafora, simile atau personifikasi. Bahasa figuratif digunakan untuk menghidupkan penjelasan dan menjadikannya lebih menarik. Namun, dalam teks laporan hasil observasi, penggunaan bahasa figuratif disarankan untuk dihindari. Alasannya adalah karena tujuan utama teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan fakta dan temuan secara objektif dan tepat. Penggunaan bahasa figuratif dapat mengakibatkan distorsi dan penafsiran subjektif.

Penilaian atau Pendapat Pribadi

Dalam teks esai atau opini, penilaian atau pendapat pribadi penulis menjadi bagian penting yang dapat mempengaruhi struktur dan penulisan teks. Akan tetapi, dalam laporan hasil observasi, penilaian atau pendapat pribadi tidaklah diperlukan. Teks ini didasarkan pada fakta dan data yang diperoleh dari proses observasi, oleh karena itu, perlu disampaikan secara netral dan objektif.

Penggunaan Citraan atau Deskripsi Lugas

Dalam teks cerita atau deskripsi, penulis biasanya memberikan deskripsi lugas atau citraan dari objek yang diceritakan. Hal ini bertujuan untuk membantu pembaca membayangkan situasi atau objek dengan lebih jelas. Walaupun demikian, dalam teks laporan hasil observasi, penulisan seperti ini tidak selalu diperlukan. Teks ini lebih berfokus pada pembahasan data dan penemuan.

Narasi yang Kompleks dan Berbelit

Ada jenis teks yang mana penulis diperbolehkan untuk menggunakan narasi yang kompleks dan berbelit, seperti teks cerpen atau novel. Akan tetapi, dalam teks laporan hasil observasi, hal ini justru harus dihindari. Penulisan dalam teks ini perlu sederhana, jelas, dan langsung pada pokok permasalahan.

Berarti, berikut ini bukan merupakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:

  1. Penggunaan bahasa figuratif
  2. Penilaian atau pendapat pribadi
  3. Penggunaan citraan atau deskripsi lugas
  4. Narasi yang kompleks dan berbelit

Dengan memahami perbedaan kaidah kebahasaan yang berlaku di setiap jenis teks, penulis dapat menghasilkan karya yang lebih tepat dan fungsional. Selamat menulis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *