Nusantara, yang kini dikenal sebagai Indonesia, kaya akan sejarah prasejarah dan pra-Islam dengan berbagai kerajaan yang mendominasi berbagai wilayah pada masa tersebut. Pada era pra-Islam, beberapa kerajaan besar mendominasi scene politik Nusantara dan berpengaruh besar pada struktur sosial dan budaya setempat. Akan tetapi, tidak semua kerajaan yang dikenal di Nusantara berdiri sebelum kedatangan Islam. Berikut ini kita akan membahas kerajaan-kerajaan yang tidak berdiri sebelum datangnya Islam di Nusantara.
Kesultanan Demak
Kesultanan Demak adalah contoh kerajaan pertama di Jawa yang berikut Islam sebagai agama resmi. Kesultanan ini didirikan pada abad ke-15 Masehi, beberapa abad setelah Islam datang ke Nusantara.
Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam lainnya yang berdiri setelah kedatangan Islam. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-16 Masehi dan merupakan kerajaan penerus Kesultanan Demak.
Kesultanan Banten
Kesultanan Banten didirikan di ujung barat pulau Jawa pada abad ke-16 Masehi. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya di Jawa, Kesultanan Banten berdiri setelah adanya pengaruh Islam yang kuat.
Kesultanan Banjar
Berdiri di wilayah Kalimantan selatan, Kesultanan Banjar merupakan salah satu kesultanan Islam di Nusantara. Kesultanan ini didirikan setelah Islam masuk dan berkembang di Kalimantan, sekitar abad ke-16 Masehi.
Kesultanan Gowa-Tallo
Berada di bagian selatan Sulawesi, Kesultanan Gowa-Tallo didirikan setelah kedatangan Islam. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-16 dan 17 Masehi dan diketahui sebagai kerajaan Islam pertama di Sulawesi.
Sebagai kesimpulan, kerajaan-kerajaan di atas adalah yang berdiri setelah datangnya Islam di Nusantara, berbeda dengan kerajaan pra-Islam seperti Kerajaan Tarumanagara, Sriwijaya, dan Majapahit yang mendominasi Nusantara sebelum Islam datang. Kehadiran Islam secara signifikan mempengaruhi struktur politik, sosial dan budaya di Nusantara dan membentuk sejarah dan identitas Indonesia saat ini.
