Penyusunan kurikulum adalah suatu proses yang memerlukan pertimbangan yang cermat dan metode yang efektif dalam integrasi berbagai elemen. Terutama dalam konteks operasional satuan pendidikan, ada beberapa aspek yang bergerak dalam ranah yang fleksibel dan dinamis. Namun, beberapa aspek lainnya tetap statis dan memiliki regulasi yang ketat. Berikut adalah beberapa komponen yang termasuk dalam ranah fleksibel atau dinamis dalam penyusunan kurikulum, dan juga beberapa komponen yang tidak termasuk dalam ranah tersebut.
Komponen Dinamis
- Metodologi Pengajaran: Metode pengajaran tidak harus statis dan tunggal. Mereka dapat berubah dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan, kondisi, dan perkembangan peserta didik. Misalnya, apa yang bekerja dalam satu kelas mungkin tidak bekerja dalam kelas lain.
- Pelibatan Siswa: Siswa harus memiliki keterlibatan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk berinteraksi dan merasa terlibat.
- Improvisasi Materi Pelajaran: Konten dari pelajaran bisa dinamis dan disesuaikan dengan perkembangan zaman serta cepatnya pertumbuhan informasi dan teknologi.
Komponen Statis
- Standar Kompetensi: Meski ada ruang untuk improvisasi dan fleksibilitas, standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa tetap ada dan harus dipenuhi. Standar ini serve sebagai titik akhir dari proses belajar mengajar.
- Regulasi Pendidikan: Regulasi dan kebijakan pendidikan dari pemerintah atau lembaga pendidikan juga bukan ranah yang fleksibel. Pendidikan harus mematuhi regulasi dan standar yang telah ditetapkan.
- Kurikulum Inti: Kurikulum inti yang disusun oleh pemerintah tidak dapat dirubah-rubah dan menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua aspek dalam penyusunan kurikulum berada dalam ranah yang fleksibel atau dinamis. Ada beberapa aspek yang harus konsisten dan tetap sama agar proses belajar mengajar tetap pada jalurnya dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menemukan keseimbangan antara fleksibilitas dan konsistensi adalah kunci dalam penyusunan kurikulum yang efektif.