Sekolah

Beriman pada Hakikatnya adalah Satu Padunya Niat, Ucapan dan Perbuatan. Berikut ini yang Bukan Merupakan Cabang Iman dari Ranah Perbuatan adalah…?

×

Beriman pada Hakikatnya adalah Satu Padunya Niat, Ucapan dan Perbuatan. Berikut ini yang Bukan Merupakan Cabang Iman dari Ranah Perbuatan adalah…?

Sebarkan artikel ini

Iman menurut definisi bahasa berarti percaya. Namun menurut istilah, iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan. Iman terbagi menjadi tiga ranah: niat, ucapan dan perbuatan. Ranah perbuatan merupakan ranah yang bermanifestasi dalam tindakan nyata individu. Maka, apa yang bukan termasuk dalam ranah perbuatan dari cabang iman?

Iman memiliki enam rukun: Percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Kiamat, dan takdir. Setiap rukun iman memiliki hubungan dengan niat, ucapan dan perbuatan.

Jika kita membahas ranah perbuatan dalam iman, maka yang dimaksud adalah perbuatan fisik yang mencerminkan suatu keyakinan, seperti menunaikan shalat, berpuasa, berzakat, haji, berbakti kepada orang tua, dan sebagainya. Semua itu merupakan manifestasi dari iman dalam bentuk tindakan fisik.

Dengan demikian, jika pertanyaannya adalah mana yang BUKAN merupakan bagian dari ranah perbuatan dalam cabang iman, maka hal tersebut kemungkinan besar adalah aspek-aspek iman yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan fisik. Misalnya, percaya pada hari kiamat, hal ini tidak bisa diwujudkan dalam tindakan, tetapi lebih kepada keyakinan dan pemahaman. Hal ini termasuk dalam ranah niat atau keyakinan, dan bukan ranah perbuatan.

Jadi, jawaban dari pertanyaan “Berikut ini yang bukan merupakan cabang iman dari ranah perbuatan adalah…?” bisa diisi dengan “Percaya pada hari kiamat”. Ini karena keyakinan ini tidak bisa diwujudkan melalui tindakan fisik, tetapi merupakan bagian dari iman seseorang terhadap kehidupan setelah mati dan keadilan Tuhan dalam memberikan balasan setiap amal perbuatan.

Namun, perlu diingat bahwa setiap individu juga diharapkan untuk melakukan perbuatan baik dan menjauh dari perbuatan buruk sebagai bentuk persiapan menyambut hari kiamat. Jadi, walaupun keyakinan pada hari kiamat itu sendiri tidak termasuk dalam ranah perbuatan, namun keyakinan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *