RNA sangat penting dalam proses biologi, yang meliputi transkripsi dan translasi. Selama proses transkripsi, rantai DNA digunakan sebagai templat untuk membuat rantai RNA. Proses ini menghasilkan mRNA (RNA pesan) yang memegang kodon yang dapat dibaca oleh tRNA (RNA transfer) selama proses translasi. Translasi pada dasarnya adalah proses di mana kodon RNA diterjemahkan menjadi asam amino untuk membentuk protein.
Gugus kodon dalam susunan basa nitrogen dalam RNA D adalah ‘UCA – ACG – GCU – UAC – CGU’. Tentu saja, penting untuk dipahami bahwa ini adalah urutan basa nitrogen pada RNA pesan atau mRNA. Lalu bagaimana dengan urutan basa nitrogen pada RNA yang mentranslasi atau tRNA?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada hal penting yang harus disadari. Selama proses translasi, tRNA memegang urutan antikodon yang melengkapinya dengan urutan kodon pada mRNA. Antikodon dilekatkan pada tRNA dan mereka sepasang kembar dengan kodon pada mRNA.
Karena itu, urutan basa nitrogen pada tRNA, yang secara efektif mentranslasi urutan pada RNA D, akan menjadi urutan basa komplementer. Urutan komplementer ini akan mengikuti aturan dasar persamaan Chargaff dan penggantian uracil di tempat timin. Jadi, berdasarkan urutan kodon ‘UCA – ACG – GCU – UAC – CGU’, urutan basa nitrogen pada tRNA akan menjadi ‘AGU – UGC – CGA – AUG – GCA’.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam urutan basa komplementer ini, timin (T) digantikan oleh urasil (U), sesuai dengan hukum dasar Chargaff. Kesimpulannya, urutan basa nitrogen dalam komplementer RNA, yang merujuk pada tRNA dipahami sebagai ‘AGU – UGC – CGA – AUG – GCA’. Tentunya, ini akan menjadi daerah antikodon pada tRNA. Proses ini menunjukkan bagaimana informasi genetik ditransfer dari mRNA melalui tRNA, yang pada gilirannya membantu membuat protein dalam proses translasi.