Budaya politik adalah terminologi yang digunakan oleh para ilmuwan politik untuk mendeskripsikan nilai-nilai, kepercayaan, sikap dan orientasi pemahaman seseorang tentang politik. Konsep ini mendapat banyak perhatian sejak Gabriel Almond dan Sidney Verba memperkenalkannya dalam karya mereka yang berjudul “The Civic Culture” pada tahun 1963. Menurut Almond dan Verba, ada tiga tipe budaya politik, yaitu: Parokial, Subyek, dan Partisipan.
Pembahasan
Dalam konteks politik Indonesia sejak tahun 1999 hingga saat ini, agak sulit untuk mengkategorikan Indonesia secara eksklusif dalam satu dari tiga kategori budaya politik ini. Perlu disadari bahwa budaya politik suatu bangsa adalah fenomena yang kompleks dan dinamis, dan tidak selalu berada dalam satu kategori secara murni. Selama periode 1999 hingga saat ini, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan politik signifikan yang berkaitan dengan nilai-nilai, sikap, dan orientasi pemahaman masyarakat terhadap politik.
Budaya Politik Parokial
Berdasarkan definisi Almond dan Powell, pada budaya politik parokial, masyarakat minim memiliki pengetahuan tentang sistem politik yang ada, dan minim pula partisipasi mereka dalam sistem politik tersebut. Mereka umumnya pasif dan kurang peduli terhadap proses politik. Secara umum, Indonesia sejak tahun 1999 hingga sekarang tidak sepenuhnya berada dalam kategori ini.
Budaya Politik Subyek
Di lain pihak, dalam budaya politik subyek, masyarakat memiliki cukup pengetahuan tentang sistem politik, tetapi partisipasi mereka terbatas. Mereka cenderung sebagai penonton atau subyek dari proses politik, bukan sebagai partisipan aktif. Pada tahap tertentu dalam periode ini, ada elemen budaya politik subyek di Indonesia, terutama seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap sistem politik.
Budaya Politik Partisipan
Kategori terakhir, budaya politik partisipan, adalah di mana masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang sistem politik dan berpartisipasi secara aktif dalam prosesnya. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul indikasi kuat bahwa Indonesia sedang bergerak menuju budaya politik yang lebih partisipatif. Walaupun masih ada hambatan, seperti tingkat pendidikan politik yang rendah dan tidak meratanya akses informasi, partisipasi masyarakat dalam proses politik cenderung meningkat.
Kesimpulan dan Jawaban
Sebagai kesimpulan, sejak tahun 1999 hingga saat ini, Indonesia menunjukkan karakteristik campuran dari kategori budaya politik subyek dan partisipan. Namun, dengan peningkatan akses informasi dan pengetahuan politik masyarakat, serta meningkatnya partisipasi dalam proses demokrasi, Indonesia tampaknya sedang bergerak menuju budaya politik yang lebih partisipatif.
Jadi, jawabannya apa?
Berdasarkan analisis di atas, penilaian yang paling tepat adalah bahwa Indonesia sejak tahun 1999 hingga saat ini berada dalam transisi dari budaya politik subyek ke budaya politik partisipan.