Bu Dewi, seorang guru yang sangat peduli terhadap pengembangan kreativitas siswanya, membeli 1400 lembar kertas warna. Kertas warna ini digagas sebagai bahan kerajinan tangan, sebuah media belajar yang menarik dan juga mengasah kreativitas siswa. Hal ini seiring dengan misi sekolah yang selalu berupaya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam proses belajar mengajar.
Tidak hanya Bu Dewi, kepala sekolah pun turut memperhatikan hal ini. Murid-murid adalah harta paling berharga sebuah sekolah sehingga kepala sekolah turut serta menambah kertas sebanyak 560 lembar. Kertas warna ini nantinya akan dibagikan kepada 35 murid dalam kelas tersebut. Setiap murid mendapatkan bagian yang sama sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Menilik dari jumlah kertas warna yang ada, total keseluruhan sebanyak 1400 lembar yang dibeli oleh Bu Dewi ditambah dengan 560 lembar dari kepala sekolah, maka total secara keseluruhan ada 1960 lembar kertas warna.
Bila kertas warna sebanyak itu akan dibagikan kepada 35 murid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembagian. Pembagian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kertas warna yang akan diterima oleh masing-masing murid.
1960 lembar kertas warna dibagi untuk 35 murid berarti setiap murid akan mendapatkan porsi sebanyak … lembar. Dalam matematika, bisa menggunakan operasi pembagian untuk mencari jawabannya. Dengan membagi jumlah total kertas warna (1960 lembar) dengan jumlah total murid (35 murid):
1960 รท 35 = 56 lembar/murid
Jadi, masing-masing murid akan menerima 56 lembar kertas warna sebagai bahan kerajinan tangan.
Dari kisah ini, kita bisa melihat pentingnya kolaborasi dan kepedulian dalam dunia pendidikan. Pendidikan bukan hanya soal memberikan materi, tetapi juga tentang bagaimana mengembangkan potensi dan kreativitas siswa.
Jadi, jawabannya apa?
Masing-masing murid akan menerima 56 lembar kertas warna.