Bu Hannah, pemilik sebuah toko kue kecil di sebuah sudut kota, mempersiapkan hari-hari sibuk dengan produksi massal kue nastar dan kue kastengel. Dengan 5,8 kg tepung terigu dan 40 butir telur yang siap digunakan, Bu Hannah bersiap untuk memanfaatkan kedua bahan tersebut sepenuhnya.
Kue nastar dan kue kastengel merupakan dua jenis kue yang biasa disajikan di berbagai perayaan dan acara penting di Indonesia. Kue nastar biasanya berisi nanas, sementara kue kastengel adalah kue keju yang lezat. Dalam kontekstual ini, pertanyaan penting muncul: berapa banyak keju parut yang diperlukan Bu Hannah untuk membuat kue kastengel sesuai dengan jumlah adonan yang akan dibuatnya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami bahwa resep kue kastengel biasanya membutuhkan proporsi tertentu antara tepung terigu, telur dan keju. Misalnya, untuk setiap 500 gram tepung terigu dan 5 telur, kita mungkin membutuhkan sekitar 200 gram keju. Namun, proporsi ini dapat bervariasi tergantung pada resep spesifik dan selera masing-masing.
Dengan asumsi proporsi tersebut, kita bisa menghitung berapa banyak keju yang dibutuhkan Bu Hannah:
- Dengan 5,8 kg tepung terigu, setara dengan 5800/500 = 11,6 batch adonan.
- Jika setiap batch adonan membutuhkan 200 gram keju, maka total keju yang diperlukan adalah 11,6 x 200 = 2320 gram atau sekitar 2,32 kg.
Namun, karena jumlah telur yang ada (40 butir) bahkan mungkin kurang untuk membuat 11,6 batch (dengan asumsi 5 telur per batch), jumlah keju yang dibutuhkan mungkin lebih sedikit.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa perhitungan ini tidak memasukkan keju parut untuk taburan, yang biasanya ditambahkan di atas kue kastengel sebelum dipanggang.
Akhirnya, perlu dicatat bahwa jumlah keju yang dibutuhkan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti ukuran dan bentuk kue kastengel, serta resep spesifik Bu Hannah. Oleh karena itu, meskipun perhitungan ini memberi gambaran umum, dapat berguna untuk melakukan penyesuaian berdasarkan kebutuhan dan preferensi individu.
