Untuk mengeksplorasi lebih jauh dalam topik ini, pertama-tama kita harus mengerti istilah-istilah yang digunakan. Dalam konteks biologi, genotipe adalah susunan gen dalam suatu organisme yang bertanggung jawab atas ciri-ciri tertentu. Dalam kasus ini, genotipe ‘bb’ mewakili bentuk bulat dari buah.
Kita tahu bahwa buah 1 diketahui memiliki genotipe ‘bb’ dan ini menghasilkan bentuk buah yang bulat. Secara umum, ini adalah hukum Mendel yang menyatakan bahwa genotipe tertentu akan selalu menghasilkan fenotipe tertentu. Fenotipe adalah penampakan fisik dari karakteristik genetik. Jadi, buah dengan genotipe ‘bb’ akan memiliki fenotipe bulat.
Tetapi apa yang terjadi dengan buah 2? ArtikeI ini belum memberikan genotip yang dimiliki oleh buah 2. Jadi, kita tidak bisa langsung menyimpulkan bentuk buah 2 jika tidak tahu genotipnya. Tapi kita bisa mendiskusikan beberapa kemungkinan.
Di dunia genetika, kita tahu ada hubungan dominan-reseif antara bentuk gen. Dalam hal ini, jika ‘b’ merepresentasikan bentuk bulat dan mungkin ada gen lain, katakanlah ‘a’, yang merepresentasikan bentuk lain (katakanlah lonjong), maka ada beberapa kemungkinan genotip buah 2. Jika buah 2 memiliki genotip ‘aa’ atau ‘ba’, maka buah itu akan memiliki bentuk lonjong karena ‘a’ (jika ada) mendominasi ‘b’. Namun, jika buah 2 memiliki genotip ‘bb’, maka ia juga akan memiliki bentuk bulat.
Lalu, potongan data apa yang hilang di sini? Jenis genotip dari buah 2. Karena kita tidak mengetahuinya, kita perlu lebih banyak informasi untuk menentukan bentuk buah 2.
Jadi, jawabannya apa?
Tanpa informasi lebih lanjut tentang genotip buah 2, kita tidak bisa menghasilkan jawaban final. Salah satu implikasi grave dari Mendelian Genetics adalah bahwa tanpa mengetahui genotip, kita tidak bisa memastikan fenotipe. Jadi, kita butuh lebih banyak data tentang buah 2 untuk menjawab pertanyaan ini secara pasti.
