Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu objek oleh karena posisinya relatif terhadap lingkungan sekitarnya. Untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini, kita bisa mempertimbangkan contoh sebuah buah kelapa dengan massa 1 kilogram yang berada pada ketinggian 12 meter dari permukaan tanah. Pertanyaan yang muncul adalah, berapa besar energi potensial yang dimiliki oleh buah kelapa tersebut?
Energi potensial gravitasi yang dimiliki oleh suatu benda dapat dihitung dengan rumus berikut:
E_p = mgh
di mana:
- E_p adalah energi potensial (dalam Joule)
- m adalah massa benda (dalam kilogram)
- g adalah percepatan gravitasi (9.8 m/s^2 di permukaan Bumi)
- h adalah tinggi dari benda itu terhadap titik referensi (dalam meter)
Pada kasus buah kelapa di atas, massa (m) buah kelapa adalah 1 kg, ketinggian (h) adalah 12 m, dan percepatan gravitasi (g) adalah 9.8 m/s^2. Dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus energi potensial, kita bisa mendapatkan:
E_p = 1 kg * 9.8 m/s^2 * 12 m = 117.6 Joule
Sehingga, energi potensial yang dimiliki oleh buah kelapa dengan massa 1 kilogram yang berada pada ketinggian 12 meter dari tanah adalah 117.6 Joule.
Energi ini akan menjadi energi kinetik jika buah kelapa tersebut jatuh. Dalam konteks fisika, pengertian energi potensial sangat penting karena berkaitan dengan konsep dasar seperti hukum kekekalan energi. Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman ini juga dapat membantu kita memahami berbagai fenomena, misalnya mengapa buah kelapa yang jatuh dari pohon dapat berpotensi menyebabkan cedera.