COVID-19 atau Corona Virus Disease 2019 adalah pandemi global yang telah merasuk ke berbagai aspek kehidupan, termasuk peningkatan tingkat kejahatan yang sesungguhnya merupakan fenomena global. Dalam konteks kriminologi, peningkatan ini dapat dijelaskan dengan berbagai teori, pendekatan, konsep terkait peningkatan perilaku kriminal dalam situasi pandemik.
Kasus-Kasus Kejahatan Selama Pandemi
Sebagai dampak langsung dari pandemi, kasus-kasus penipuan terkait COVID-19 telah melonjak. Tipu daya ini beragam, mulai dari penjualan vaksin palsu, obat-obat antivirus yang tidak efektif, hingga skema investasi ilegal. Penjual masker dan hand sanitizer palsu juga melakukan penipuan dengan menjual produk yang tidak memenuhi standar kesehatan yang diperlukan. Berikutnya, cybercrime juga meningkat tajam. Dengan lebih banyak orang yang menjalankan aktivitas online, peluang untuk para pelaku cybercrime telah berkembang pesat.
Pendekatan Kriminologi
Untuk memahami meningkatnya kejahatan selama pandemi, beberapa pendekatan kriminologi dapat digunakan. Pertama, pendekatan teori strain mencakup teori anomie oleh Robert Merton. Dia berargumen bahwa ketika individu tidak dapat mencapai tujuan masyarakat melalui cara yang sah (dikarenakan kesenjangan ekonomi saat pandemi), mereka mungkin akan mencoba melakukannya dengan cara yang tidak sah. Peluang yang berkurang dan stres yang meningkat akibat pandemi mungkin menjadi “strain” atau tekanan yang menjurus kepada perilaku kriminal.
Selanjutnya, pendekatan ekologi kriminal oleh Clifford Shaw dan Henry D. McKay meyakini bahwa lingkungan sosial mempengaruhi perilaku kriminal. Dalam konteks pandemi, isolasi sosial dan kehilangan jaringan dukungan sosial dapat mempengaruhi peningkatan prevalensi kejahatan.
Teori Labeling
Teori Labeling menjelaskan bahwa individu yang diberi label “penjahat” oleh masyarakat cenderung untuk menerima label tersebut dan bertindak sesuai dengan itu. Dalam pandemi, hal ini bisa diterapkan pada individu yang dituduh melanggar aturan karantina atau menjadi bagian dari skema penipuan COVID-19.
Mashab Kriminologi
Mashab kriminologi yang relevan dengan wabah dan peningkatan kejahatan adalah mashab realis kiri. Mashab ini berfokus pada penyebab struktural kejahatan dan bagaimana masyarakat respon terhadapnya. Dalam konteks COVID-19, kecilnya akses terhadap pekerjaan yang layak dan pendidikan, serta layanan kesehatan dapat mempengaruhi peningkatan kejahatan.
Jadi, jawabannya apa? Peningkatan kejahatan saat pandemi dapat dipahami dan dijelaskan melalui teori, pendekatan, dan konsep kriminologi. Dengan memahami faktor-faktor ini, pemerintah dan masyarakat dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mencegah dan merespons kejahatan dalam masa pandemi.
Terimakasih atas jawabanya