Kerajaan di Nusantara telah menarik perhatian banyak peneliti serta sejarawan dari berbagai penjuru dunia. Salah satu kerajaan yang paling banyak menarik minat adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan maritim yang berhasil menguasai jalur perdagangan penting pada masanya. Kini, bukti berita dari Cina telah menjadi salah satu sumber kunci untuk menyingkap misterinya.
Evidens Lisan dan Tulisan dari Cina
Kenampakan Kerajaan Sriwijaya dalam catatan sejarah Cina pertama kali muncul dalam karya Chunqiu Fanlu, sebuah teks Konfusianisme yang ditulis oleh Dong Zhongshu. Namun, informasi paling mencolok tentang Sriwijaya ditemukan dalam catatan pelaut Cina, yaitu Chau Ju-Kua pada abad ke-13.
Chau Ju-Kua mencatat keberadaan ‘Sriwijaya’ atau ‘Shilifoshi’ dalam catatannya. Dia menggambarkan kerajaan ini sebagai sebuah negara makmur yang memiliki keunggulan strategis dalam hal perdagangan laut dan memiliki banyak pelabuhan yang dapat menampung berbagai jenis barang dagangan dari berbagai wilayah.
Pembuktian Arkeologi
Bukti berita Cina tentang Kerajaan Sriwijaya tidak hanya berhenti pada catatan sejarah lisan dan tertulis. Beberapa penemuan arkeologis juga memperkuat klaim ini. Pertukaran budaya yang intensif antara Sriwijaya dan Cina dapat dilihat dari banyaknya penemuan artifak khas Cina di wilayah kerajaan ini, seperti keramik dan logam.
Hubungan Diplomatik
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan Cina. Hal ini dibuktikan oleh seringnya kunjungan utusan Sriwijaya ke Cina, seperti yang dicatat dalam Sejarah Dinasti Tang dan Dinasti Song. Hubungan ini, yang melibatkan pertukaran upeti dan hadiah, berlanjut selama beberapa abad dan membuktikan bahwa Sriwijaya adalah kekuatan yang diakui dalam politik internasional pada masa itu.
Kesimpulan
Dengan bukti berita dari Cina, kita dapat merunut kembali keberadaan dan kekuatan Kerajaan Sriwijaya di Nusantara. Kerajaan ini bukan hanya simbol penting sejarah Indonesia, tetapi juga menunjukkan pentingnya wilayah Nusantara dalam dinamika politik dan perdagangan global pada masa itu.