Sekolah

Bukti Yang Menunjukkan Bahwa Rakyat Kerajaan Kalingga Banyak yang Menganut Agama Buddha

×

Bukti Yang Menunjukkan Bahwa Rakyat Kerajaan Kalingga Banyak yang Menganut Agama Buddha

Sebarkan artikel ini

Sejarah Kerajaan Kalingga

Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia, yang berdiri pada abad ke-6 Masehi. Kerajaan ini terletak di wilayah bagian utara Jawa Tengah dan bagian timur Jawa Barat, dengan ibu kota Jepara. Kerajaan ini sering kali dikaitkan dengan penyebaran Budha di bagian barat Indonesia.

Penyebaran Agama Buddha di Kerajaan Kalingga

Agama Budha diperkirakan masuk dan berkembang di Kerajaan Kalingga setelah berdirinya kerajaan ini. Bukti bahwa banyak rakyat Kalingga menganut agama Buddha dapat ditemukan dalam sejumlah karya literatur dan artefak arkeologi.

Sumber literatur menunjukkan bahwa dinasti Sailendra, yang beragama Buddha, memegang kekuasaan di Kalingga pada abad ke-8 Masehi. Contoh terbaik dari kekuasaan agama Buddha dalam dinasti ini adalah Candi Borobudur, sebuah monumen Buddha terbesar di dunia, yang dibangun oleh raja Sailendra.

Fakta lainnya dipaparkan dalam berbagai naskah kuno dan prasasti yang ditemukan di wilayah kerajaan. Salah satu yang paling signifikan adalah prasasti Canggal (732 Masehi) dan Kalasan (778 Masehi), yang mencakup kisah monastik dan pembangunan Stupa dan Candi Buddha.

Artefak Arkeologi Kalingga

Artefak arkeologi juga menjadi saksi bisu penyebaran agama ini di Kalingga. Di situs arkeologi bersejarah yang ada di wilayah kerajaan ditemukan berbagai benda peninggalan seperti arca Buddha, stupa, dan reliki yang merupakan bukti kuat penyebaran dan penganutan agama Buddha di Kerajaan Kalingga.

Penutup

Kesimpulannya, bukti literatur dan arkeologi menunjukkan bahwa agama Budha memegang peranan penting di kerajaan Kalingga. Agama Budha tidak hanya dianut oleh raja dan kaum bangsawan, tapi juga oleh rakyat jelata, yang terbukti dari banyaknya artefak dan peninggalan Budha yang ditemukan di sekitar wilayah kerajaan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa banyak rakyat Kalingga menganut Budha pada kala itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *