Anti Terhadap Segala Bentuk Penindasan
Bung Karno, Bung Hattaalong, dan para pendiri bangsa lainnya, memiliki cita-cita bagi Indonesia yang merdeka dan bebas dari segala bentuk penindasan. Mereka sangat anti terhadap praktek penindasan, baik yang dilakukan satu bangsa terhadap bangsa lain maupun penindasan yang dialami manusia oleh manusia lain.
Ini bukan hanya sebatas idealisme semata, tapi berakar pada pemahaman mendalam mereka tentang bagaimana penindasan tersebut berdampak pada kehidupan rakyat biasa, terutama orang miskin, buruh, dan petani.
Pemusuhan Terhadap Kolonialisme, Imperialisme, dan Kapitalisme
Pengetahuan dan pemahaman mereka tentang sejarah dan kondisi bangsa-bangsa lain yang menderita di bawah sistem kolonialisme dan imperialisme, mempengaruhi sikap mereka dalam membentuk visi bagi Indonesia. Kolonialis dan imperialisme membawa penderitaan dan ketidakadilan di seluruh belahan bumi. Penderitaan ini jelas dilihat dalam bentuk eksploitasi ekonomi yang tidak adil dan penyangkalan hak-hak dasar manusia.
Demikian pula, kapitalisme juga menjadi musuh mereka karena, pada dasarnya, sistem ekonomi ini seringkali menciptakan ketimpangan sosial. Dalam kapitalisme, kekayaan dan sumber daya cenderung berkumpul pada segelintir orang atau kelompok, sementara mayoritas orang miskin, buruh, dan petani, tetap miskin dan terpinggirkan.
Impak Negatif pada Pembangunan Bangsa
Para pendiri bangsa menganggap kolonialisme, imperialisme, dan kapitalisme sebagai sistem-sistem yang berdampak buruk pada pembangunan suatu bangsa. Sistem-sistem ini tidak hanya merampas kebebasan dan hak-hak bangsa tersebut, tapi juga menghambat perkembangan ekonomi, social dan budaya mereka.
Pada dasarnya, pernyataan di atas menggambarkan bagaimana Bung Karno, Bung Hatta dan para pendiri bangsa lain menentang bentuk-bentuk penindasan. Mereka berjuang untuk membentuk suatu bangsa yang merdeka, yang bebas dari penjajahan dan sistem ekonomi yang menguntungkan segelintir pihak. Sebuah bangsa yang menghargai dan melindungi hak-hak semua warganya, di mana orang miskin, buruh, dan petani, bukanlah golongan yang terpinggirkan, tetapi menjadi bagian integral dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.