Dalam memahami masalah ini, hal utama yang perlu kita pahami adalah konsep dasar genetika klasik yang termaktub dalam hukum Mendel. Konsep penting yang berlaku di sini adalah hukum dominasi dan segregasi. Di sini, kita diberikan bahwa bunga warna merah homozigot (RR) adalah dominan dan bunga warna putih (rr) adalah resesif.
Genotipe dari bunga merah heterozigot adalah Rr (dengan satu alel merah dan satu alel putih). Apabila kita disilangkan bunga warna merah heterozigot (Rr) dengan sesamanya (Rr), pada dasarnya kita melakukan apa yang disebut persilangan monohibrid.
Hasil dari persilangan ini dapat ditunjukkan menggunakan kotak Punnett, alat visual yang digunakan untuk memperkirakan hasil dari persilangan genetik.
R rR RR Rrr Rr rr
Menurut kotak Punnett, proporsi keturunannya adalah:
- 1/4 (25%) akan menjadi RR (merah)
- 1/2 (50%) akan menjadi Rr (merah)
- 1/4 (25%) akan menjadi rr (putih)
Jadi, 75% (RR dan Rr) dari keturunan yang dihasilkan akan berbunga merah.
Untuk menjawab pertanyaan, kita dapat mengalikan 75% dengan jumlah total keturunan. Dalam hal ini:
0.75 * 36 = 27
Oleh karena itu, dari 36 keturunan, kita dapat memperkirakan bahwa 27 batang akan berbunga merah.